Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), memberikan peringatan kepada warga yang tinggal di bantaran sungai untuk mewaspadai kenaikan debit air sungai akibat perubahan cuaca.
Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, mengingatkan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di sekitar sungai dan pesisir pantai karena permukaan air laut juga naik akibat perubahan cuaca.
"Warga, terutama yang dilalui sungai besar, agar sementara menghindari aktivitas di sungai dan tetap waspada di pesisir pantai," ujar Wali Kota Mohan Roliskana usai memimpin rapat koordinasi dengan jajaran pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait antisipasi dampak bencana hidrometeorologi di Mataram, Senin.
Pemerintah Kota Mataram menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap perubahan cuaca.
Wali Kota juga mengingatkan orang tua untuk berperan aktif dalam mengawasi anak-anak mereka saat berada di luar rumah.
Selain itu, terkait peristiwa anak yang terseret arus Sungai Jangkuk, Wali Kota Mohan Roliskana meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram dan Tim SAR untuk melakukan penelusuran lebih maksimal.
Pencarian hari ini difokuskan di wilayah pantai sebagai bagian dari upaya penanggulangan dampak anomali cuaca.
Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram, H Lalu Martawang, menyampaikan bahwa tim kesiapsiagaan bencana telah memantau peningkatan debit air Sungai Jangkuk karena hujan di hulu.
Wilayah-wilayah tertentu, seperti Pejeruk, Ampenan Tengah, dan Banjar, diingatkan untuk siaga dan melakukan antisipasi karena rawan terjadi luapan air Sungai Jangkuk.
Pemerintah Kota Mataram menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi dan menanggulangi dampak bencana hidrometeorologi, dan mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keselamatan di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. ***
