Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Dinas Perdagangan Provinsi NTB menggelar Rapat Koordinasi Dinas Perdagangan Provinsi NTB bersama Dinas Perdagangan Kabupaten/Kota se-NTB dengan tema “Mendorong Ekonomi Inklusif Sektor Perdagangan” yang diadakan di Hotel Aston Inn Mataram pada Selasa, 27 Februari 2024.
Kegiatan yang diawali dengan Pembukaan Pengantar oleh Kadis Perdagangan NTB, Baiq Nelly Yuniarti mengatakan bahwa Rakor ini diadakan untuk memberikan pemahaman bersama antara Dinas Perdagangan Provinsi NTB dengan Bidang Perdagangan Kabupaten/Kota dalam melaksanakan Program Kegiatan Tahun 2024.
Sehingga mencapai tujuan bersama terkait tugas pokok perdagangan seperti menjaga stabilitas harga BAPOK, serta peningkatan ekspor non tambang yang menjadi tujuan bersama.
Kepala Dinas Perdagangan NTB juga menyampaikan kepada Pj. Sekda NTB terkait permohonan dukungan anggaran terkait biaya promosi produk-produk unggulan daerah yang saat ini masih sangat minim.
Pada kesempatan yang sama, Pj Sekretaris Daerah NTB, Ibnu Salim dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut, menyampaikan Rakor Perdagangan ini mudah-mudahan kedepannya menghasilkan hal-hal yang positif bagi kepentingan daerah.
“Dalam setiap Rakor kita berharap ada satu sinergitas, kolaborasi, satu visi misi mewujudkan capaian sektor perdagangan. Di saat kondisi kemarin ada isu-isu kenaikan harga beras, maka hal ini menjadi tepat bagi kita mendiskusikan hal-hal itu mencari solusi dan jalan keluarnya”, tuturnya.
Pj Sekda NTB berharap forum yang diadakan dapat dioptimalkan untuk membahas paling tidak ketersediaan bapok tetap stabil, inflasi dapat terjaga, komoditas tetap eksis termasuk pasar penyeimbang, dengan memperbanyak dan memperluar cakupan operasi pasar dan meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat.
Lebih lanjut, Rakor tersebut membahas mengenai berbagai program dan target kinerja setiap bidang yang ada di Dinas Perdagangan Provinsi NTB, diantaranya, Bidang Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri (PPDN) dengan kegiatan operasi pasar murah, informasi harga BAPOK serta pasar lelang.
Kemudian Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri (PPLN) dengan program peningkatan citra produk, pameran dagang internasional/nasional, misi dagang bagi produk ekspor unggulan serta melakukan kolaborasi dengan Bank Indonesia dan LPEI untuk peningkatan ekspor.
