Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Kekalahan Partai Golkar dalam pemilu legislatif, khususnya di DPRD Kota Mataram, membuka potensi pecahnya duet Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, dan Wakil Wali Kota Mataram, TGH Mujiburrahman, dalam kontestasi Pilkada Kota Mataram 2024.
Pengamat Politik dari UIN Mataram, Agus, menilai bahwa hasil pemilu dapat menjadi pemicu untuk bersatunya atau terpisahnya pasangan tersebut.
Berdasarkan perolehan sementara, Partai Golkar diprediksi kehilangan dua kursi dari sembilan kursi yang dimilikinya di DPRD Kota Mataram.
Menurut Agus, hubungan politisi seringkali bergantung pada kepentingan dan apa yang mereka dapatkan pasca-pemilu. Dengan kepentingan politik sebagai fokus utama, negosiasi untuk pilkada akan menjadi arena penting.
Agus menekankan bahwa logika berpikir politisi saat ini lebih banyak berkutat pada kepentingan kekuasaan daripada gagasan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
Pilkada pasca 20 Maret, menurutnya, sangat dipengaruhi oleh timbangan perolehan kekuasaan, dan semua ini akan tergantung pada bagaimana mereka mengelola dinamika politik pasca-kekalahan Golkar.
"Mari kita tunggu saja," kata Agus di Mataram, Kamis.
Duet Mohan Roliskana dan TGH Mujiburrahman sebelumnya dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram pada Februari 2021 setelah memenangkan Pilkada Kota Mataram 2020 dengan dukungan dari Partai Golkar, PPP, dan Partai Nasdem.
Keberlanjutan hubungan politik mereka sekarang menjadi sorotan ketika kekuatan politik di Kota Mataram tengah berubah. ***
