Network
/photo/2024/03/04/2225055956.jpeg)
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) turun tangan menangani laporan tindak perampasan sepeda listrik oleh sekelompok warga di kawasan wisata Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB, Komisaris Besar Polisi Syarif Hidayat, mengonfirmasi adanya laporan tersebut dan menyatakan kemungkinan akan segera melibatkan polres untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Iya, laporannya ada di meja saya, belum saya terima. Ada kemungkinan laporan seperti ini akan kami limpahkan ke polres biar cepat dilakukan penyelidikan," kata di Mataram, Senin.
Pelapor tindak perampasan, Ketua Asosiasi Sepeda Listrik Gili Trawangan, Budi Handoyo, mewakili pengusaha sepeda listrik di Gili Trawangan.
Mereka melaporkan pengambilan paksa oleh oknum dari dua koperasi yang mengatasnamakan masyarakat Gili Trawangan. Selain itu, dilaporkan dugaan tindak penganiayaan terhadap salah seorang anggota koperasi.
Dalam peristiwa ini, sekelompok warga menyita 69 sepeda listrik milik 15 pengusaha di Gili Trawangan, menyulut kontroversi di kawasan tersebut.
Budi Handoyo mengklarifikasi bahwa persewaan sepeda listrik di Gili Trawangan merupakan alternatif baru yang sesuai dengan program nasional mengenai penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, mengingat belum adanya aturan baku terkait larangan pengoperasian sepeda listrik di lokasi wisata tersebut.
Perampasan sepeda listrik ini diduga dipicu oleh kecemburuan sosial antara pelaku bisnis, terutama dari bisnis cidomo, yang merasa terancam dengan kepopuleran sepeda listrik sebagai alternatif transportasi yang lebih terjangkau dan praktis bagi para wisatawan di Gili Trawangan.
Dengan cidomo mematok harga sewa yang tinggi, sepeda listrik menjadi pilihan yang lebih ekonomis bagi wisatawan yang ingin menjelajahi pulau tersebut.
