Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa peluang curah hujan akan berkurang di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) pada pertengahan bulan Ramadhan 1445 Hijriah, setelah mengalami cuaca ekstrem sebelumnya.
Menurut Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Nindya Kirana, pada dasarian III Maret 2024, hampir seluruh wilayah NTB masih memiliki potensi hujan dengan intensitas lebih dari 50 milimeter/dasarian.
Namun, probabilitas hujan tersebut mulai berkurang, terutama di Pulau Lombok bagian tengah hingga utara, Sumbawa bagian utara, dan Tambora.
"Meskipun demikian, tetap waspada terhadap potensi bencana," kata Nindya.
Sementara itu, hasil pemantauan terbaru menunjukkan bahwa kondisi El Nino sedang berlangsung dengan nilai indeks ENSO mencapai +1.59, namun diprediksi akan beralih menjadi netral mulai Mei, Juni, Juli (MJJ) 2024. Nilai anomali SST di Samudera Hindia menunjukkan kondisi IOD netral setidaknya hingga pertengahan tahun 2024.
"Aliran masa udara didominasi angin baratan, dengan belokan angin terjadi di sepanjang ekuator. Angin dari tenggara mulai aktif terutama di atas Jawa, Bali, NTB-NTT, dan Papua Selatan," jelasnya.
Nindya juga menyebut bahwa MJO aktif di fase 3 dan 4, yang berkaitan dengan potensi peningkatan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia, termasuk NTB. Meskipun demikian, potensi hujan lebat diprediksi tidak ada, memberikan sedikit kelegaan bagi warga NTB.***
