Pemerintah NTB Terima 5.100 Pompa Air untuk Hidupkan Lahan Kering dan Tadah Hujan

- 21 April 2024, 20:25 WIB
Ilustrasi Pompa Air
Ilustrasi Pompa Air /Pixabay

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan alokasi 5.100 unit pompa air dari Kementerian Pertanian untuk menghidupkan lahan kering dan mengoptimalkan penampungan air hujan di wilayah tersebut.

M Taufik Hidayat, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB, mengungkapkan bahwa alokasi ini merupakan bagian dari total 8.261 unit pompa air yang telah diverifikasi untuk NTB. Meskipun demikian, setelah diverifikasi, jumlah yang diterima adalah sebanyak 5.100 unit.

"Rencananya jumlah yang dialokasikan untuk NTB ada 8.261 unit, tetapi setelah diverifikasi jadi 5.100 unit pompa air," katanya di Mataram, Sabtu.

Pompa air ini akan disalurkan kepada kelompok tani di 10 kabupaten dan kota di NTB. Ada dua jenis program yang diberikan Kementan, yakni program pompanisasi dengan mesin pompa air berukuran 2 inchi dan program irigasi perpompaan dengan mesin pompa air berukuran 6 inchi.

Untuk mendukung program irigasi perpompaan, alokasi dana sebesar Rp112,8 juta diberikan kepada kelompok tani. Dana tersebut digunakan untuk pengadaan peralatan seperti pompa air, perpipaan, rumah pompa, dan kantong atau bak penampung.

Taufik menjelaskan bahwa program irigasi perpompaan ditujukan khusus untuk lahan kering, membutuhkan sumber air yang stabil sepanjang tahun, seperti sungai. Program ini bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung ketahanan pangan nasional.

Dengan bantuan program pompanisasi, pemerintah berharap produksi padi di NTB meningkat pada tahun 2024. Target produksi gabah kering giling (GKG) tahun 2023 adalah 1,3 juta ton, yang berhasil terlampaui dengan realisasi 1,5 juta ton. Untuk tahun 2024, targetnya adalah 1,4 juta ton GKG, yang setara dengan 1 juta ton beras.

Dalam konteks kebutuhan beras di NTB, yang hanya mencapai 300-400 ribu ton, provinsi ini mengalami surplus beras. Kelebihan produksi tersebut kemudian didistribusikan ke daerah lain.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan optimisme terhadap peningkatan produksi padi di Indonesia melalui program pompanisasi air, sebagai langkah penting dalam menghadapi dampak perubahan iklim, khususnya El Nino. Kementerian Pertanian juga menggalakkan program pompanisasi sungai untuk 1 juta hektare di seluruh Indonesia.***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x