Mahasiswa NTT Digantung Teman Sendiri Sampai Tewas di Lombok Utara, ini Kronologinya

- 29 Mei 2024, 20:28 WIB
Jumpa pers terkait pembunuhan mahasiswa NTT di Lombok Utara
Jumpa pers terkait pembunuhan mahasiswa NTT di Lombok Utara /Humas Polres Lombok Utara/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Sebuah kejadian tragis mengguncang Desa Sokong, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, ketika mayat seorang pemuda ditemukan tergantung di kebun pada dini hari Minggu (25/5).

Namun, yang awalnya tampak sebagai kasus bunuh diri, ternyata berbalik menjadi misteri pembunuhan yang mengerikan.

Korban, JF (23), seorang mahasiswa asal Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga menjadi target pembunuhan oleh tiga rekan kerjanya sendiri. Kisah tragis ini membuka tabir gelap di balik kehidupan desa yang seharusnya damai.

Menurut Kapolres Lombok Utara, AKBP Didik Putra Kuncoro, dalam konferensi pers yang digelar Rabu (29/05), ketiga pelaku berhasil diamankan setelah serangkaian penyelidikan intensif. Mereka adalah pimpinan koperasi berinisial PCM (23), pengawas lapangan koperasi AYT (32), dan PFM (19).

“Dari hasil rangkaian penyelidikan yang telah kami (Polri) lakukan. Diketahui fakta bahwa Saudara JF ini diduga menjadi korban pembunuhan,” katanya.

Kronologi peristiwa ini mulai terungkap ketika korban, JF, mengalami kesulitan membayar hutangnya sebesar Rp 500.000 di tempat kerjanya. PCM, yang merupakan atasan langsung korban, merasa kesal dan emosi. Kericuhan pun terjadi, dan dua pelaku lain turut serta dalam aksi kekerasan terhadap JF.

Korban yang berhasil melarikan diri dari kejaran mereka akhirnya tertangkap dan dianiaya hingga tewas. Kedua pelaku lainnya menggunakan sepeda motor untuk mengejar dan menyiksanya di sebuah tanah kosong. Mereka melakukan pemukulan brutal menggunakan sebatang kayu hingga korban tak berdaya.

Untuk menyembunyikan kejahatan mereka, para pelaku merancang adegan palsu seolah-olah korban bunuh diri. Tubuh JF diikat dan disiram air untuk menutupi jejak kekerasan yang mereka lakukan.

Kini, ketiga pelaku berada di tahanan Polres Lombok Utara, menunggu proses hukum yang akan menjatuhkan sanksi atas perbuatan mengerikan mereka. Sebuah tragedi yang mengejutkan, yang membawa duka bagi keluarga korban dan menggugah keadilan untuk diupayakan.***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah