MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Dengan harapan meraih keajaiban besar - atau setidaknya menyelamatkan sedikit kebanggaan - Brighton & Hove Albion akan menjadi tuan rumah bagi Roma yang sedang bangkit dalam leg kedua pertandingan Liga Europa mereka pada hari Jumat.
Burung camar ini tertinggal empat gol setelah kekalahan memalukan pekan lalu di ibu kota Italia, yang membuat mereka kemungkinan besar akan keluar di babak 16 besar.
Tertinggal 2-0 di paruh pertama, karena gol dari penyerang bintang Roma Paulo Dybala dan Romelu Lukaku, Brighton menemukan supremasi mereka yang tenang dari fase grup Liga Europa sangat kurang di Stadio Olimpico pada Kamis malam pekan lalu.
Gianluca Mancini menambahkan gol ketiga bagi tuan rumah, sebelum sundulan kepala menyelam Bryan Cristante membuat Brighton menghadapi defisit empat gol, dan jika mereka ingin memperpanjang debut Eropa pertama mereka di kompetisi UEFA ini maka diperlukan keajaiban kecil.
Sudah menjadi klub Inggris pertama yang kalah begitu telak di babak gugur, Brighton harus membuat sejarah lebih lanjut untuk menyelamatkan situasi ini: tidak ada tim yang berhasil membalikkan defisit empat gol dari leg pertama pertandingan Liga Europa untuk melaju ke babak berikutnya.
Harapan untuk tempat di perempat final oleh karena itu tipis bagi debutan Eropa ini, yang bangkit dari tren kekalahan tiga pertandingan mereka di jalan dengan kemenangan yang sangat dibutuhkan di Amex pada hari Minggu siang.
Menjamu Nottingham Forest yang terancam degradasi, Brighton menang 1-0, untuk mencapai 12 pertandingan kandang tanpa kekalahan di Premier League dan meningkatkan prospek mereka untuk finis enam besar lagi musim ini.
Burung camar ini kesulitan mencapai level yang sama seperti tahun lalu, meskipun begitu De Zerbi akan bersemangat untuk membuktikan bahwa timnya bukanlah kekuatan yang sudah lewat ketika sahabat dekatnya, Daniele De Rossi, mengunjungi pantai selatan Inggris.
Dengan satu kaki di undian perempat final Jumat, Roma terus membangun momentum di bawah manajemen baru akhir pekan lalu, ketika gol penyelamat di menit akhir sekali lagi menunjukkan semangat mereka di Stadio Franchi.
Gol Diego Llorente di masa tambahan menyelamatkan satu poin penting bagi Giallorossi dalam pertarungan mereka untuk lolos ke Eropa, dan setelah bermain imbang 2-2 dengan Fiorentina, mereka hanya kalah satu kali dalam 11 pertandingan sejak De Rossi mengambil alih, dengan delapan kemenangan.
Hanya kekalahan 4-2 di kandang dari pemimpin klasemen Serie A Inter Milan yang mencoreng catatan gemilangnya sejauh ini, tetapi mantan maestro lini tengah Roma pasti harus memperbaiki titik lemah klub ibukota jika mereka ingin meraih gelar di Eropa.
Pemenang Liga Konferensi Europa pada tahun 2022, dan finalis Liga Europa tahun lalu, tim ibu kota kekalahan hanya satu kali dalam 31 pertandingan kandang terakhir mereka di kompetisi UEFA, tetapi meskipun mencapai final berturut-turut di bawah Jose Mourinho, mereka tak pernah menang dalam tujuh pertandingan knockout Eropa di luar kandang.
Memang, buku sejarah menunjukkan bahwa bisa menjadi sulit untuk mengalahkan Brighton dua kali, karena Roma hanya menang sekali dalam 22 kunjungan sebelumnya ke Inggris - termasuk 14 kekalahan atau imbang sejak mengalahkan Liverpool di Piala UEFA 2000-01.
Roma cenderung tidak baik dalam perjalanan, sementara Brighton jauh lebih sulit dikalahkan di Amex daripada di luar kandang. Para tamu akan senang hanya melengkapi kualifikasi perempat final tanpa menggunakan terlalu banyak energi; tuan rumah akan ingin pergi dengan gemuruh.***