Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Juventus, yang kembali menduduki puncak Serie A, bertekad untuk semakin unggul pada Sabtu malam, ketika mereka menyambut Empoli di Turin.
Sementara Juve yang produktif baru saja mencetak 18 gol dalam lima pertandingan - dalam start terbaik mereka sejak tahun 1932 - lawan mereka memiliki serangan paling tidak bertenaga di liga.
Dengan rival utama mereka bermain di Arab Saudi, Juventus memanfaatkan kesempatan untuk memimpin Serie A pada Minggu lalu, saat mereka bertemu Lecce di Stadio Via del Mare.
Striker Serbia Dusan Vlahovic melanjutkan brace briliannya melawan Sassuolo - keduanya dicetak dari luar kotak penalti - dengan mencetak dua gol lagi di Salento, membuat Juve akhirnya menang 3-0 setelah babak pertama yang ketat.
Tujuh kemenangan beruntun telah membawa Bianconeri ke semifinal Coppa Italia dan mengukuhkan mereka sebagai penantang utama Scudetto Inter Milan, dan Derby d'Italia yang mungkin menentukan antara kedua rival lamanya akan berlangsung di San Siro minggu depan.
Tanpa terkalahkan dalam 16 pertandingan terakhir mereka di liga, ini hanya musim ke-10 di Serie A di mana Juventus telah melampaui 50 poin setelah 21 pertandingan, dan mereka selalu finish di posisi pertama pada setiap kesempatan sebelumnya.
Dengan kemenangan lain pada Sabtu, Max Allegri tidak hanya akan melihat timnya unggul empat poin dari Inter - meskipun sudah bermain dua kali lebih banyak - tetapi juga akan menjadi pelatih pertama yang mencapai tonggak 1000 poin di Serie A.
Sebenarnya, pelatih asal Toskana ini baru saja melampaui pelatih Juve yang memenangkan Scudetto tahun lalu, Luciano Spalletti (996), yang mungkin menjadi pertanda baik untuk peluang Juve tahun ini.
Selain kekalahan 2-0 di pertandingan putaran pertama pada bulan September, Empoli telah kalah 12 dari 14 pertandingan tandang mereka melawan Juventus di Serie A, dan kalah 4-0 dalam kunjungan terakhir mereka ke Allianz Stadium.
