Airlangga Hartarto Nilai 'Dirty Vote' Sebagai Bentuk Kampanye Hitam

- 12 Februari 2024, 21:09 WIB
Poster film Dirty Vote. Nama Bey Machmudin Disebut dalam Film Dirty Vote, Begini Reaksinya.
Poster film Dirty Vote. Nama Bey Machmudin Disebut dalam Film Dirty Vote, Begini Reaksinya. /Tangkapanlayar YouTube Dirty Vote/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, menilai film dokumenter berjudul "Dirty Vote," yang diluncurkan di YouTube, sebagai bentuk kampanye hitam yang tidak perlu dikomentari.

Menurut Airlangga, film tersebut dianggap sebagai "black movie" karena disiarkan selama masa tenang Pemilu, yang berlangsung pada 11-13 Februari 2024, menjelang hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024.

"Itu kan namanya 'black movie', 'black campaign' ya kalo itu kan enggak perlu dikomentarin," kata Airlangga saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.

Airlangga menyatakan bahwa pemilu, termasuk kampanye, telah berjalan dengan aman dan tertib. Ia berharap agar kondisi tersebut tidak diperkeruh dengan adanya kampanye hitam.

Indonesia, sebagai negara yang menganut sistem demokrasi terbesar ketiga di dunia, diharapkan dapat melaksanakan pemilu sesuai mekanisme yang ada tanpa gangguan.

Film dokumenter "Dirty Vote," disutradarai oleh Dandhy Dwi Laksono, dikerjakan dalam waktu sekitar dua minggu dan melibatkan 20 lembaga, termasuk Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Indonesia Corruption Watch, dan lainnya.

Dandhy menyampaikan bahwa film tersebut merupakan bentuk edukasi bagi masyarakat yang akan menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari 2024.

Film ini, setelah dirilis di YouTube pada 11 Februari, telah dilihat oleh 3,2 juta akun dan mendapatkan 214 ribu suka dari pengguna YouTube.

Meskipun dinilai sebagai kampanye hitam oleh Airlangga Hartarto, film tersebut mendapatkan perhatian besar dari masyarakat online. ***

Editor: Hayyan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x