Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Sebagian pemain Manchester United dilaporkan tidak setuju dengan tuntutan latihan yang ketat dari pelatih kepala Erik ten Hag.
Kekalahan ke-11 United di Liga Premier musim 2023-24 dari rival sekota, Manchester City, menjadi sorotan setelah gol-gol dari Phil Foden dan Erling Haaland membuat gol pembuka Marcus Rashford tak berarti.
Meskipun sempat menghidupkan kembali perburuan posisi empat besar di Liga Champions awal tahun ini, United kini tertinggal 11 poin dari Aston Villa yang berada di posisi keempat dan memiliki selisih enam poin dari Tottenham Hotspur yang memiliki satu pertandingan lebih sedikit.
Kekalahan sebanyak 11 kali adalah jumlah yang sama dengan Newcastle United dan Wolverhampton Wanderers di antara 11 tim teratas di divisi ini, sementara catatan mencetak gol hanya 37 gol merupakan rekor terburuk di antara 13 tim teratas.
Beberapa pemain, yang tidak disebutkan namanya, diyakini bahwa metode latihan yang keras dari Ten Hag merupakan faktor dari krisis cedera klub, di mana delapan pemain senior absen dalam derbi Manchester akhir pekan lalu.
Harry Maguire, Mason Mount, Lisandro Martinez, Anthony Martial, Rasmus Hojlund, Luke Shaw, Tyrell Malacia, dan Aaron Wan-Bissaka tidak bisa bermain, sementara Bruno Fernandes dan Raphael Varane sempat diragukan sebelum pertandingan.
Fernandes, Alejandro Garnacho, dan Diogo Dalot adalah satu-satunya pemain lini tengah yang tidak menghabiskan waktu di pinggir lapangan musim ini. Ten Hag juga terpaksa menarik Rashford dan bek berpengalaman Jonny Evans karena cedera melawan Man City.
Jadwal padat United dengan 38 pertandingan di semua kompetisi musim ini menjadi sorotan, dan para pemain menilai bahwa beban latihan yang ketat adalah salah satu penyebab krisis cedera klub. Kekecewaan terhadap metode latihan ini semakin menjadi sorotan mengingat masih ada setidaknya 12 pertandingan lagi sebelum musim berakhir.***
