Akibat Konflik Rusia - Ukraina, Pabrikan Otomotif Sampai Stop Produksi

11 Agustus 2022, 05:15 WIB
easer mobil baru Suzuki yang akan diluncurkan pada 11 Agustus 2022 di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. /Instagram.com/@suzuki_id/

BERITA MANDALIKA - Akibat konflik berkepanjangan Rusia-Ukraina, berdampak terhadap dunia  otomotif di kedua negara yang terlibat konflik tersebut.

Akibatnya beberapa produsen otomotif kini sudah menghentikan penjualan untuk Rusia, menyusul langkahnya menginvasi Ukraina.

Dikutip Beritamandalika.com dari Jendela Cianjur yang dikutip dari Reuters, Amerika Serikat mengumumkan pembatasan ekspor besar-besaran terhadap Rusia.

Mengakibatkan sejumlah perusahaan global mempertimbangkan hingga terpaksa mengubah rencana bisnis mereka di Rusia.

Pembuat mobil dan truk global, termasuk pembuat mobil AS General Motors dan Daimler Truck Jerman, telah menangguhkan beberapa bisnis di Rusia, setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Berikut daftar produsen otomotif yang menangguhkan ekspor ke Rusia, seperti dilansir dari Reuters, Rabu, 2 Maret 2022:

Pada Senin, GM mengatakan akan menangguhkan semua ekspor kendaraan ke Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Perusahaan yang berlokasi di Detroit ini tidak memiliki pabrik di Rusia, menjual sekitar 3.000 kendaraan setiap tahun di sana dan memiliki eksposur rantai pasokan yang terbatas.

"Pikiran kami bersama rakyat Ukraina saat ini," kata GM dalam sebuah pernyataan. "Hilangnya nyawa adalah sebuah tragedi dan perhatian utama kami adalah keselamatan orang-orang di kawasan itu," tambah dia.

2. Volvo

Selain GM, produsen mobil Swedia Volvo Cars mengatakan bahwa mereka juga akan menangguhkan pengiriman mobil ke pasar Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Mereka menjadi produsen mobil internasional pertama yang melakukan pembatasan, menyusul sanksi atas invasi tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Volvo mengatakan telah membuat keputusan karena "potensi risiko yang terkait dengan materi perdagangan dengan Rusia, termasuk sanksi yang dikenakan oleh UE dan AS.

Dalam sebuah pernyataan, unit Rusia produsen mobil Prancis itu mengatakan produksi Moskow akan berhenti dari 28 Februari-5 Maret di tengah "beberapa gangguan dalam pasokan komponen."

"Gangguan terutama disebabkan oleh kontrol perbatasan yang lebih ketat di negara-negara transit dan kebutuhan yang dipaksakan untuk mengubah sejumlah rute logistik yang sudah ada," kata unit tersebut, tanpa menyebut nama negara mana pun.

Secara terpisah, sebuah pabrik mobil di Togliatti, Rusia tengah, mungkin menghentikan beberapa jalur perakitan pada hari Senin, kata pembuat mobil top Rusia Avtovaz yang dikendalikan oleh Renault, mengutip berlanjutnya kekurangan komponen elektronik secara global. Dikatakan pabrik harus beroperasi penuh pada Selasa.​​​​​​​***

Editor: Abdul Karim

Sumber: cianjur.pikiran-rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler