Para Ilmuwan Kebingungan karena Bumi Berputar Lebih Cepat, Kenapa?

- 5 Agustus 2022, 05:35 WIB
Ilustrasi. Sekretaris BPET MUI Gus Najih meminta masyarakat selektif dan waspada dalam memilih pesantren, mesti lihat sanad dan tradisi keilmuannya.
Ilustrasi. Sekretaris BPET MUI Gus Najih meminta masyarakat selektif dan waspada dalam memilih pesantren, mesti lihat sanad dan tradisi keilmuannya. /Pexels/Michael Burrows/

BERITA MANDALIKA - Para ilmuwan dibuat kebingungan karena Bumi berputar lebih cepat dari biasanya. Akibatnya hari menjadi lebih pendek.Pengukuran baru yang dilakukan oleh Laboratorium Fisika Nasional Inggris menunjukkan bahwa Bumi saat ini berputar lebih cepat daripada setengah abad yang lalu.

Pada 29 Juni lalu, rotasi penuh Bumi membutuhkan waktu 1,59 milidetik kurang dari 24 jam yang mana menjadi hari terpendek yang pernah tercatat.
Para ilmuwan telah memperingatkan bahwa jika kecepatan rotasi terus meningkat, kita mungkin perlu menghilangkan satu detik dari jam atom kita.
Hal ini seperti yang dijelaskan oleh astrofisikawan Graham Jones.
"Jika rotasi cepat Bumi berlanjut, hal itu bisa mengarah pada pengenalan detik kabisat negatif pertama," kata Graham Jones melalui TimeandDate.com seperti dikutip beritamandalika.com dari NZ Herald.
Detik kabisat merupakan satu detik yang disisipkan pada kalender.
Ia juga menjelaskan bahwa hal tersebut guna menjaga waktu sejalan dengan waktu Matahari, yang didasarkan pada pergerakan Matahari melintasi langit.
Detik kabisat negatif berarti jam kita melewati satu detik, yang berpotensi menimbulkan masalah bagi sistem IT.
Para peneliti di Meta mengatakan lompatan kedua akan memiliki efek kolosal pada teknologi dan menjadi sumber utama kerusakan untuk infrastruktur perangkat keras.
"Dampak detik kabisat negatif belum pernah diuji dalam skala besar, yang mana hal itu bisa berdampak buruk pada perangkat lunak yang mengandalkan pengatur waktu atau penjadwal," kata Oleg Obleukhov dan Ahmad Byagowi.
Mereka mengatakan bahwa bagaimanapun, setiap detik kabisat adalah sumber utama penderitaan bagi orang-orang yang mengelola infrastruktur perangkat keras.
Ilmuwan Leonid Zotov, Christian Bizouard dan Nikolay Sidorenkov mengklaim bahwa rotasi tidak teratur ini adalah hasil dari sesuatu yang disebut Chandler Wobble, yaitu gerakan tidak teratur kutub geografis Bumi di seluruh permukaan Bumi.
"Amplitudo normal goyangan Chandler adalah sekitar 3m hingga 4m di permukaan bumi, tetapi dari 2017 hingga 2020 menghilang," katanya.
Beberapa ahli percaya pencairan dan pembekuan kembali lapisan es di gunung tertinggi di dunia dapat berkontribusi pada kecepatan yang tidak teratur ini.
Menurut Time and Date, Bumi telah mencatat hari terpendeknya sejak para ilmuwan mulai menggunakan jam atom untuk mengukur kecepatan rotasinya.
Pada 29 Juni 2022 lalu, Bumi menyelesaikan satu putaran dalam 1,59 milidetik kurang dari 24 jam. Ini adalah hal baru dalam serangkaian rekor kecepatan untuk Bumi.
Zotov mengatakan kepada bahwa ada 70 persen peluang planet Bumi mencapai panjang minimum satu hari, yang berarti kita mungkin tidak akan pernah menggunakan detik kabisat negatif lagi.***

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah