Marak Penipuan di Telegram, Begini Modus dan Cara Menghindarinya

1 September 2023, 11:15 WIB
Ilustrasi Telegram /LoboStudioHamburg/Pixabay

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Penipu mengambil alih akun Telegram korban dengan mengelabui mereka agar memberikan nomor ponsel dan kode login yang dibuat oleh Telegram.

Setidaknya 50 orang telah menjadi korban penipuan ini sejak bulan Januari, dengan kerugian setidaknya sebesar S$18.000 (US$13.300) di Singapura.

Varian penipuan ini melibatkan penipu yang mengambil kendali akun Telegram korban.

Mereka melakukannya dengan mengelabui individu agar memberikan nomor ponsel dan kode login yang dibuat oleh Telegram.

Penipuan ini dapat terjadi dalam beberapa bentuk, menggunakan akun kontak korban yang telah disusupi.

Korban dapat ditambahkan ke obrolan rahasia Telegram oleh penipu yang berpura-pura menjadi teman atau kontak yang dikenal.

Korban kemudian diminta memberikan tangkapan layar riwayat obrolan Telegramnya.

Korban juga mungkin diminta untuk membantu menemukan seseorang di Telegram dengan mencari nama pengguna tertentu di riwayat obrolan mereka dan memberikan tangkapan layar dari hasil pencarian. Tangkapan layar selalu berisi kode login Telegram.

Metode lain melibatkan penipu yang meminta korban untuk membantu memverifikasi atau membuka blokir akun Telegram dari kontak yang dibatasi.

Korban akan mengirimkan permintaan ke akun Telegram yang menyamar sebagai bot layanan pelanggan.

Bot kemudian akan menanyakan rincian korban dan kode login Telegram mereka, atau mengirimkan tautan URL yang menyamar sebagai tombol verifikasi untuk memungkinkan “teman” mereka masuk ke akun Telegram korban.

Korban juga mungkin diminta untuk membantu mendapatkan keanggotaan Telegram gratis.

Penipu akan mengelabui mereka agar berpartisipasi dengan mengeklik tautan yang memungkinkan penipu masuk ke akun korban.

Para korban kemudian akan kehilangan akses ke akun Telegram mereka. Setelah penipu mengambil alih akun Telegram, mereka akan menargetkan kontak korban.

Para penipu akan mengulangi tipu muslihat yang sama untuk mengambil alih akun Telegram mereka atau meminta uang untuk melanggengkan penipuan tersebut.

Beberapa kasus, penipu memiliki akses ke informasi, seperti foto dan video, di obrolan Telegram korban.

Para penipu kemudian akan menggunakan informasi tersebut untuk memeras uang dari korban dan kontak mereka.

Pihak berwenang menyarankan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan berikut untuk menghindari menjadi korban penipuan tersebut:

• Mereka juga harus menetapkan batasan transaksi pada transaksi internet banking termasuk PayNow.
• Setiap transaksi penipuan harus segera dilaporkan ke bank mereka.
• Blokir dan laporkan pengirimnya ke Telegram. Jika akun telah disusupi, laporkan ke dukungan Telegram dan informasikan kepada keluarga dan teman mereka agar mereka tidak menjadi korban penipu yang menyamar sebagai mereka.

Editor: Hayyan

Tags

Terkini

Terpopuler