Marak Penipuan di Telegram, Begini Modus dan Cara Menghindarinya

- 1 September 2023, 11:15 WIB
Ilustrasi Telegram
Ilustrasi Telegram /LoboStudioHamburg/Pixabay

Korban akan mengirimkan permintaan ke akun Telegram yang menyamar sebagai bot layanan pelanggan.

Bot kemudian akan menanyakan rincian korban dan kode login Telegram mereka, atau mengirimkan tautan URL yang menyamar sebagai tombol verifikasi untuk memungkinkan “teman” mereka masuk ke akun Telegram korban.

Korban juga mungkin diminta untuk membantu mendapatkan keanggotaan Telegram gratis.

Penipu akan mengelabui mereka agar berpartisipasi dengan mengeklik tautan yang memungkinkan penipu masuk ke akun korban.

Para korban kemudian akan kehilangan akses ke akun Telegram mereka. Setelah penipu mengambil alih akun Telegram, mereka akan menargetkan kontak korban.

Para penipu akan mengulangi tipu muslihat yang sama untuk mengambil alih akun Telegram mereka atau meminta uang untuk melanggengkan penipuan tersebut.

Beberapa kasus, penipu memiliki akses ke informasi, seperti foto dan video, di obrolan Telegram korban.

Para penipu kemudian akan menggunakan informasi tersebut untuk memeras uang dari korban dan kontak mereka.

Pihak berwenang menyarankan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan berikut untuk menghindari menjadi korban penipuan tersebut:

• Mereka juga harus menetapkan batasan transaksi pada transaksi internet banking termasuk PayNow.
• Setiap transaksi penipuan harus segera dilaporkan ke bank mereka.
• Blokir dan laporkan pengirimnya ke Telegram. Jika akun telah disusupi, laporkan ke dukungan Telegram dan informasikan kepada keluarga dan teman mereka agar mereka tidak menjadi korban penipu yang menyamar sebagai mereka.

Halaman:

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah