Network
BERITA MANDALIKA – Lombok terkenal dengan tradisi dan kekayaan naturalnya. Ada salah satu tradisi yang dilakukan oleh adat bayan pada daerah Lombok utara.
Pada desa ini, saat Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada setiap 12 Rabiul awal, seluruh adatnya akan melakukan tradisi.
Tradisi ini dilakukan dengan pemberian nazar, menumbuk padi hingga mencuci beras. Namun, dilakukan secara tradisional juga berasaskan pada tradisi yang ada.
Seluruh dari adat bayan akan melakukan tradisi ini dua hari setelah hari 12 Rabiul awal datang. Uniknya, para adat melakukan dengan menggunakan kain tenun yang melapisi seluruh badan.
Desa bayan dianggap sebagai sebuah wilayah pertama masuknya pengaruh agama Islam oleh walisongo. Tradisi pada Maulid Nabi Muhammad SAW ini, juga merupakan gabungan antara budaya bayan dengan islam.
Tradisi ini akan diawali dengan menyampaikan nazar kepada tokoh adat. Sebelumnya mereka akan berkunjung ke daerah yang bernama ‘kampu’. Di mana desa bayan pertama kali terdapat.
Penyampaian nazar dengan membawa sebagian hasil tani, ternak dan juga uang diterima oleh tokoh adat dengan memberikan tanda di dahi dari sirih yang disebut dengan ‘menyembeq’.
Setelah ritual itu kemudian para wanita akan melakukan ritual lainnya yaitu ‘menutu’, atau menumbuk padi pada sebuah lembung panjang. Dari sanalah ritual itu terasa unik dan hidup. Baru kemudian ritual dilanjutkan untuk keesokan harinya.
Di kemudian harinya padi yang sudah ditumbuk akan dibawa oleh wanita adat setempat dengan bakul di kepala ke beberapa sumber air untuk melakukan ritual yang dinamakan ‘bisoq’ beras atau cuci beras. Baru kemudian acara dilanjutkan dengan memakan hidangan hasil dari sembelihan nazar yang sudah diberi diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh pemuka agama.
