BERITA MANDALIKA - Sebanyak 140 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia akan segera menerapkan Kurikulum Merdeka.
Harapannya ratusan ribu anak akan belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan memerdekakan.
Karena, Kurikulum Merdeka hadir untuk membantu guru dan murid dalam proses belajar mengajar. Upaya akan mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.
Baca Juga : Khalifah Nasif Sosok Polisi Ganteng Viral yang Curi Perhatian
"Supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan,” tutur Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim
Ia menjelaskan, Kurikulum Merdeka dapat mengatasi krisis pembelajar yang selama ini terjadi. Di mana, kurikulum itu dia sebut lebih relevan dan interaktif.
Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif.
Baca Juga : Jelang Idul Adha: Harga Cabai Makin Meroket, Capai Rp100.000 per Kilogram
Merujuk berbagai studi nasional maupun internasional, krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun.
Krisis pembelajaran semakin bertambah karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan hilangnya pembelajaran dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran.