Mata Uang Digital Bakal Tingkatkan Pertumbuhan Pasar Modal. Benarkah?

- 13 Juli 2022, 14:40 WIB
UANG digital/DOK. PR
UANG digital/DOK. PR /

BERITA MANDALIKA - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Doni Primanto Joewono mengatakan, mata uang digital bank sentral (Central Bank Digital Currency/CBDC) dapat meningkatkan pertumbuhan pasar modal dengan memfasilitasi akses pembayaran dan inklusi keuangan.

"Ini bisa membantu membuka peluang bisnis dan transmisi kebijakan," ujar Doni dalam Side Event G20 Indonesia 2022 bertajuk Advancing Digital Economy and Finance di Badung, Bali, Selasa, 12 Juli 2022 seperti dilansir Antara.

Ia mengungkapkan, hal itu merupakan salah satu implikasi dan peluang positif CBDC bagi sistem keuangan di Indonesia, meski tak dapat dimungkiri terdapat berbagai risiko lainnya dalam implementasi CBDC.

Oleh karena itu, BI akan mendengarkan berbagai masukan dari industri mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan oleh bank sentral dalam merancang CBDC.

Baca Juga Rupiah Bakal Dibuat dalam Bentuk Digital, Kapan Aturan Diberlakukan?

Dari masukan-masukan itu, diharapkan CBDC nantinya bisa berkembang pesat seiring dengan uang konvensional dan uang elektronik.

BI kini sedang menggarap pengembangan CBDC atau yang akan dinamakan dengan rupiah digital dalam rangka memberikan kedaulatan publik, mendukung amanat bank sentral di bidang digital, serta meningkatkan inovasi dan juga efisiensi.

Dalam waktu dekat, BI akan menerbitkan white paper diikuti consultated paper. Makalah tersebut merupakan langkah besar sebelum memasuki bukti konsep dan memulai langkah penerbitan CBDC.

Doni menjelaskan, pengembangan CBDC adalah tentang keseimbangan optimal antara desain dan kebijakan aktif untuk mengurangi risiko.

Halaman:

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah