Viral Penampakan Kuburan Motor di Cikarang Bekasi, dari Mana Asalnya?

- 18 Juli 2022, 05:31 WIB
Petugas Kepolisian menunjukkan sepeda motor terbengkalai di kantor Laka Lantas Polres Metro Bekasi, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/7/2022). Sebanyak ribuan motor bekas kecelakaan, sitaan dan hasil tindak kejahatan dari tahun 2004 berada di penampungan ini dan belum diambil pemiliknya.
Petugas Kepolisian menunjukkan sepeda motor terbengkalai di kantor Laka Lantas Polres Metro Bekasi, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/7/2022). Sebanyak ribuan motor bekas kecelakaan, sitaan dan hasil tindak kejahatan dari tahun 2004 berada di penampungan ini dan belum diambil pemiliknya. /Antara/Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

BERITA MANDALIKA - Kondisi selintas dari tempat penyimpanan barang bukti di Kantor Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Bekasi, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.

Jika pada siang hari seperti kasur tempat ratusan sepeda motor tertidur, lain halnya dengan malam hari.
Suasana mencekam terasa di sekitar lokasi. Kondisi yang membuat warga sekitar menyebut tempat ini sebagai kuburan motor dan mobil.
“Ya mungkin warga ada yang beranggapannya ke situ. Tapi, sebenarnya ini bagian dari barang bukti yang telah kami proses,” kata Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas, Inspektur Satu Carmin di lokasi pada Kamis, 14 Juli 2022.
Kantor Unit Laka Lantas ini berdiri di atas tanah seluas 4.900 meter persegi. Semula, kantor ini bersatu dengan kantor layanan SIM.
Sehingga, setiap pagi terdapat ratusan orang yang datang sebagai pemohon SIM. Kini, setelah layanan SIM berpindah ke Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi, lokasi Kantor Laka Lantas ini tidak lagi ramai.
Selain kantor, terdapat lahan kosong di bagian belakang. Lahan kosong ini yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang bukti kendaraan bermotor yang mayoritas diisi sepeda motor.
Terdapat ratusan sepeda motor dan puluhan mobil di lokasi tersebut. Akan tetapi, hampir seluruh kendaraan bermotor itu kondisi sudah tidak laik jalan.
Karat sudah menjalar di hampir seluruh badan sepeda motor hingga ke bagian mesin. Belum lagi tertutup ranting yang rimbun serta akar pohon yang menjalar ke sela-sela sepeda motor.
Sehingga, banyak sepeda motor yang menyerupai pohon lantaran banyaknya akar yang menjalar.
Tak Diambil
Menurut Carmin, ratusan kendaraan bermotor itu sudah ada sejak tahun 2004 atau sekitar 16 tahun lalu. Dari hanya beberapa hingga mencapai ratusan karena tidak diambil pemiliknya.
“Ya pokoknya sejak kabupaten dan kota dipisah, jadi mulai ditempatkan di sini,” ucap dia.
Menurut Carmin, kendaraan bermotor itu berasal dari berbagai kasus, mulai dari kecelakaan, hasil curian, hingga barang bukti kejahatan yang dilakukan pelaku kriminal.
Akan tetapi, meski proses hukumnya telah selesai, kendaraan bermotor itu tidak diambil pemiliknya. Alhasil, menumpuk hingga memenuhi lahan kosong tersebut.
“Misalkan yang bekas kecelakaan, karena mungkin kerusakannya sudah parah jadi dari sisi ekonominya sulit. Jadi memilih tidak diambil. Kalau diambil juga mungkin perbaikannya besar jadi dibiarkan,” ucap dia.
Berbeda dengan sepeda motor, mobil yang terbengkalai lebih sedikit. Soalnya, kata Carmin, banyak pemilik yang memilih mengambil kembali mobilnya kendati rusak.
“Karena kalau mobil nilai ekonominya mungkin masih bagus, jadi diambil,” ucap dia.
Carmin menegaskan, pihaknya selalu terbuka bagi pemilik untuk kembali mengambil kendaraan bermotornya. Sejauh dokumen kepemilikannya lengkap, kendaraan itu dapat dimiliki kembali.
“Langkahnya pun sederhana tinggal menunjukkan bukti kepemilikannya dan gratis. Maka, kami imbau silakan diambil kembali,” ucap dia.
Keberadaan kuburan sepeda motor ini sempat viral beberapa waktu lalu di media sosial. Beberapa berita bahkan dilebih-lebihkan dengan menyebut lahan kuburan ini mencapai 2,5 hektare, padahal kurang dari 5.000 meter persegi.
Kendati begitu, setelah viral, kepolisian mulai menginventarisasi ratusan sepeda motor tersebut. Kendaraan yang terbilang masih laik kemudian dipindahkan ke sebuah bangunan agar lebih terlindung dari terpaan hujan dan sinar matahari.**

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah