Menlu Rusia Teringat Adolf Hitler, Konflik dengan Ukraina Dianggap Mirip Situasi Sebelum Perang Dunia II

- 7 Juli 2022, 06:58 WIB
Menlu Rusia Sergei Lavrov memberikan respons rumor yang menyebut negara-negara barat mengajak Rusia baikan setelah invasi ke Rusia.
Menlu Rusia Sergei Lavrov memberikan respons rumor yang menyebut negara-negara barat mengajak Rusia baikan setelah invasi ke Rusia. /REUTERS/Lisi Niesner.

BERITA MANDALIKA - Sejak Rusia melakukan pertama kali ke Ukraina pada Februari 2022 lalu, konflik dua negara tersebut masih berlangsung panas hingga saat ini.

Konflik Rusia dan Ukraina tersebut tidak hanya berkutat di dua negara tersebut, namun negara-negara lain, terutama di kawasan Eropa juga turut terlibat.


Di tengah konflik yang terjadi, Rusia menuduh jika Uni Eropa serta NATO tengah menyusun strategi untuk membantu Ukraina dalam melawan Rusia.


Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov mengatakan Uni Eropa serta NATO sedang membangun koalisi untuk memerangi Rusia.
Soal situasi yang sedang terjadi dan tudingan Uni Eropa serta NATO bersekongkol, Sergey Lavrov mengatakan situasi saat ini serupa dengan kondisi ketika sebelum Perang Dunia II terjadi.


Sergey Lavrov menuturkan sebelum Perang Dunia II terjadi, Adolf Hitler menyatukan sebagian besar negara Eropa untuk bersatu melawan Uni Soviet.


“Ketika Perang Dunia Kedua akan dimulai, Hitler mengumpulkan sebagian besar negara Eropa di bawah panji-panjinya. Sekarang Uni Eropa dan NATO juga mengumpulkan koalisi modern yang sama untuk berperang, dan pada umumnya, untuk berperang dengan Federasi Rusia. Kami akan mencermati semua ini dengan sangat hati-hati," katanya dilaporkan Anadolu Agency.

Berbicara pada konferensi pers di Baku setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov, Lavrov kemudian mengumumkan pertemuan bilateral kedua tentang delimitasi perbatasan antara Armenia dan Azerbaijan, yang akan berlangsung di Moskow.

Kedua belah pihak mengkonfirmasi kesediaan mereka untuk menangani masalah ini, mengingat hal itu sangat signifikan untuk tahap penyelesaian saat ini.
"Pertemuan ini telah disepakati (berlangsung) di Moskow, dan kami saat ini memilih tanggal yang sesuai untuk kedua belah pihak," tutur Lavrov.


Lavrov juga menegaskan kembali kesiapan Rusia untuk berkontribusi menandatangani perjanjian damai antara Baku dan Yerevan dan mendukung gagasan kerjasama dalam format 3+3 di Kaukasus Selatan, yang terdiri dari Armenia, Azerbaijan, dan Georgia dan tiga "tetangga" mereka -- Rusia, Turki, dan Iran.
Ditanya tentang pemberian status kandidat Uni Eropa ke Ukraina dan Moldova, Lavrov mengatakan bahwa, tidak seperti NATO, Uni Eropa bukanlah organisasi militer dan keanggotaan dalam struktur ini tidak menimbulkan ancaman bagi Rusia.


Tetapi Lavrov juga mencatat bahwa Moskow telah mengikuti langkah-langkah Uni Eropa dan meragukan bahwa "kebijakan Russofobia" blok itu akan segera menghilang.

Halaman:

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x