Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Gempa bumi dahsyat di Maroko telah menewaskan lebih dari 800 orang dan melukai ratusan lainnya, menghancurkan bangunan-bangunan yang ada.
Gempa tersebut merupakan gempa terkuat yang melanda Maroko hingga saat ini.
Para penduduk meninggalkan rumah dan sementara dipengunsian. Pasalnya gempa ini menjadi sejarah paling mematikan di negara itu, kurang lebih dari enam dekade terakhir.
Gempa ini diperkirakan paling mematikan di Maroko sejak tahun 1960, yang menewaskan sedikitnya 12.000 orang, menurut Survei Geologi AS.
Gempa berkekuatan 7,2 magnitudo (M) terjadi di pegunungan High Atlas Maroko pada Jumat malam, 8 September 2023.
Kementerian Dalam Negeri mengatakan 820 orang tewas dan 672 lainnya luka-luka, berdasarkan jumlah korban terbaru.
Sebagian besar kematian terjadi di daerah pegunungan yang sulit dijangkau.
Di Marrakesh, kota besar terdekat dengan pusat gempa, warga bermalam di alam terbuka karena takut pulang.
Bangunan di kota tua yang merupakan situs Warisan Dunia UNESCO itu mengalami kerusakan.
Sebuah menara masjid runtuh di Lapangan Jemaa al-Fna, jantung kota tua Marrakesh.
“Kami merasakan guncangan yang sangat dahsyat, dan saya menyadari itu adalah gempa bumi,” kata Abdelhak El Amrani, seorang warga Marrakesh berusia 33 tahun, kutip Mandalika.pikiran.rakyat.com
Hingga saat ini pihak berwenang telah memobilisasi semua sumber daya yang diperlukan untuk membantu para pengunsi yang terkena dampak.
