Pengiriman Bantuan PBB ke Gaza Terhambat, Warga Terancam Kelaparan

- 17 November 2023, 23:01 WIB
Ilustrasi bantuan ke Gaza.
Ilustrasi bantuan ke Gaza. /ANTARA/Foto: istimewa/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pada Jumat, pengiriman bantuan PBB ke Jalur Gaza mengalami penundaan lagi, menambah penderitaan warga Palestina yang terkepung oleh Israel. Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyampaikan keprihatinan serius terkait ancaman kelaparan yang dihadapi warga sipil di sana akibat kurangnya pasokan makanan.

Keterlambatan tersebut disebabkan oleh kekurangan bahan bakar dan ketiadaan sinyal telekomunikasi selama dua hari berturut-turut, membuat truk bantuan tidak dapat mencapai Gaza. Dalam respons atas situasi darurat ini, pejabat Israel mengumumkan persetujuan kabinet perang untuk mengizinkan dua truk bahan bakar memasuki Gaza, menanggapi permintaan AS.

Direktur Eksekutif WFP, Cindy McCain, mengingatkan akan kebutuhan mendesak makanan di tengah situasi yang semakin sulit, khususnya dengan musim dingin yang semakin dekat, mengancam tempat perlindungan yang penuh sesak.

Pejabat HAM PBB, Pedro Arrojo-Agudo, menegaskan bahwa penolakan Israel untuk mengizinkan bantuan air dan bahan bakar memasuki Gaza adalah pelanggaran hukum internasional, mengancam warga dengan kehausan dan penyakit.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyuarakan keprihatinan terkait penyebaran penyakit di Gaza, termasuk infeksi saluran pernapasan dan diare, sementara serangan Israel ke Gaza dan Tepi Barat terus berlanjut hingga pekan ketujuh.

Kantor berita Palestina WAFA melaporkan sejumlah kematian dan luka dalam serangan di dekat penyeberangan perbatasan Rafah dan sebuah kamp pengungsi di Gaza tengah. Al Jazeera melaporkan sembilan orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk 18 korban di sebuah rumah pengungsi.

Pasukan Israel menyatakan kelengkapan aksi militer mereka, termasuk merebut benteng komandan Jihad Islam dan membunuh pejuang Hamas di sebuah gedung sekolah. Israel sebelumnya menyatakan menemukan lubang terowongan Hamas di Rumah Sakit Al Shifa, memunculkan tuduhan terkait penggunaan fasilitas kesehatan oleh kelompok bersenjata.

Di tengah konflik berkepanjangan ini, RS Indonesia di Gaza utara menjadi tempat perlindungan bagi warga yang terluka, menggambarkan gambaran tragis dari penderitaan yang melanda penduduk setempat. Data dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mencatat kerusakan signifikan pada tempat tinggal di Gaza, mencapai 45 persen.

Situasi semakin memanas di Tepi Barat, di mana Brigade Al Quds Hamas terlibat pertempuran dengan pasukan Israel di Kota Jenin. Jumlah korban di kedua belah pihak terus bertambah sejak konflik dimulai pada 7 Oktober, meninggalkan lebih dari 11.500 warga Palestina tewas. Kekerasan pun merambah Tepi Barat dengan minimal 178 warga Palestina tewas sejak Israel menyatakan perang terhadap Hamas. ***

Editor: Hayyan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah