Isreal Berkilah Terbunuhnya 4.000 Anak di Gaza Bukan Karena Serangan

- 20 November 2023, 13:17 WIB
annak-anak di Gaza yang tulis nama di tubuh hingga daftar bansos yang akan cair pada November 2023 banyak dibaca hingga hari ini.
annak-anak di Gaza yang tulis nama di tubuh hingga daftar bansos yang akan cair pada November 2023 banyak dibaca hingga hari ini. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

 

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Mark Regev, penasihat perdana menteri Israel, mempertanyakan penyebab kematian anak-anak di Jalur Gaza dalam konteks serangan Israel. Pernyataan ini dia sampaikan dalam wawancara dengan MSNBC pada Kamis (16/11), yang mencatat lebih dari 11.000 kematian, termasuk 4.000 anak.

Meskipun Perserikatan Bangsa-Bangsa, pembela hak asasi manusia, dan lembaga intelijen AS mempercayai data korban tewas tersebut, Regev meragukan angkanya, mengklaim bahwa jumlah tersebut berasal dari Hamas dan tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Jurnalis MSNBC, Medhi Hasan, mengingatkan tentang catatan kematian dari Kementerian Kesehatan Gaza selama konflik 2009 dan 2014, yang sejalan dengan data militer Israel saat itu.

Regev berkilah bahwa data korban dipublikasikan oleh Hamas, yang mengontrol informasi dari Gaza, dan sulit dipastikan oleh organisasi independen.

Anda tidak tahu berapa banyak dari mereka yang merupakan teroris Hamas, petempur, dan berapa banyak yang warga sipil. Hamas menginginkan orang percaya bahwa mereka semua itu adalah warga sipil, anak-anak," kata Regev.

Saat Hasan menunjukkan gambar anak-anak dari reruntuhan, Regev menyangkal pengetahuan tentang bagaimana mereka meninggal dan menanyakan apakah Hasan pernah melihat foto teroris Hamas tewas.

Regev mengakui kesalahan pemerintah Israel dalam perkiraan korban setelah serangan 7 Oktober, mengoreksi angka dari 1.400 menjadi 1.200. Ia menjelaskan bahwa jenazah yang awalnya dianggap warga sipil ternyata pejuang Hamas yang disebutnya sebagai "teroris." ***

Editor: Hayyan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah