Pabrik Gandum Terbesar di Jalur Gaza Berhenti Beroperasi Akibat Pengeboman Israel

- 20 November 2023, 13:24 WIB
Ilustrasi pabrik
Ilustrasi pabrik /

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pabrik gandum terbesar dan satu-satunya di Jalur Gaza, Al-Salam, menghentikan operasinya setelah mengalami kerusakan parah akibat serangan artileri Israel pada Rabu.

Distributor tepung, Elias Awad, menyatakan kekhawatirannya terhadap dampak penutupan pabrik ini pada rakyat Gaza. Menurut perjanjian internasional, pemerintah Palestina tidak bisa mengimpor tepung gandum secara langsung dan harus membeli dari pedagang Israel.

"Jalur Gaza terikat dengan Otoritas Palestina, yang menurut Protokol Paris, pedagang Palestina tidak dapat mengimpor gandum langsung dari negara-negara penghasil gandum, melainkan membeli dari pedagang Israel dan menyimpannya di silo-silo," ungkap Awad.

Pabrik Al-Salam, yang merupakan pabrik terbesar di Jalur Gaza untuk produksi tepung, memiliki kapasitas produksi dan gudang penyimpanan terbesar sebelum perang, dengan kapasitas tujuh ribu ton. Sejak konflik dimulai, pabrik ini mendapatkan suplai listrik dari UNRWA untuk memproses tepung dan komoditas lainnya.

Awad menambahkan, "Sebelum perang, kami memproduksi lebih dari lima jenis tepung dan pakan ternak, dan kami bekerja 24 jam sehari. Selama perang, jam kerja kami berkurang menjadi 12 jam karena kami tidak dapat tidur di penggilingan akibat pengeboman di kawasan itu."

Pada Sabtu, UNRWA mengungkapkan kesulitan dalam memberikan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza karena kurangnya pasokan, pengeboman tanpa henti, dan putusnya komunikasi. Program Pangan Dunia PBB juga memperingatkan bahwa Jalur Gaza menghadapi ancaman kelaparan yang meluas. Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, menyatakan bahwa tidak ada toko roti yang buka di Jalur Gaza utara karena kekurangan bahan bakar, sementara hanya sembilan toko roti yang beroperasi di Gaza selatan. ***

Editor: Hayyan

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah