Yair Lapid Serukan Pemilu Baru di Tengah Serangan di Gaza: Kritik Terhadap Netanyahu Meningkat

- 18 Desember 2023, 20:19 WIB
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid menyampaikan pernyataan di Knesset, parlemen Israel, pada hari komite konstitusi Israel akan mulai melakukan pemungutan suara mengenai perubahan yang akan memberikan politisi lebih banyak kekuasaan dalam memilih hakim sambil membatasi kekuasaan Mahkamah Agung untuk
Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid menyampaikan pernyataan di Knesset, parlemen Israel, pada hari komite konstitusi Israel akan mulai melakukan pemungutan suara mengenai perubahan yang akan memberikan politisi lebih banyak kekuasaan dalam memilih hakim sambil membatasi kekuasaan Mahkamah Agung untuk /Dok. Reuters/

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, mengeluarkan seruan untuk segera menggelar pemilu baru di tengah serangan yang masih berlangsung di Jalur Gaza.

Lapid menegaskan bahwa Benjamin Netanyahu tidak dapat terus menjadi perdana menteri, dan ia menyampaikan pandangannya bahwa pemilu dapat diadakan selama periode perang.

"(Benjamin) Netanyahu tidak bisa terus menjadi perdana menteri," ujar Lapid kepada surat kabar Yedioth Ahronoth.
Seruan ini menjadi sorotan karena merupakan pertama kalinya pemimpin oposisi Israel menyerukan pemilu baru di tengah serangan terhadap wilayah kantung Palestina yang dikepung. Kritik terhadap Netanyahu semakin meningkat, terutama terkait kegagalannya mengakui tanggung jawab atas serangan lintas batas yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober.

Menurut jajak pendapat terbaru Institut Penelitian Lazar, hanya 27 persen warga Israel yang yakin bahwa Netanyahu adalah sosok yang tepat untuk memimpin pemerintahan, sementara 49 persen meyakini Benny Gantz, ketua Partai Persatuan Nasional, sebagai pemimpin yang lebih cocok.

Warga Israel banyak yang berharap penyelidikan pasca-perang atas serangan Hamas akan mengakhiri karir politik Netanyahu, yang terpilih sebagai perdana menteri pada 2022. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari Netanyahu terkait pernyataan Lapid.

Serangan udara dan darat yang dilakukan oleh Israel di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas telah menimbulkan dampak tragis, dengan ribuan warga Palestina tewas atau terluka. Keadaan tersebut semakin meruncing, menciptakan dinamika politik yang semakin tegang di Israel. ***

Editor: Hayyan

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x