MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka menarik perhatian netizen setelah keliru menyebutkan asam sulfat sebagai zat yang dibutuhkan oleh ibu hamil.
Namun, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara asam sulfat dan asam folat.
Asam Sulfat: Bahaya yang Harus Ditanggulangi
Asam sulfat merupakan asam mineral kuat yang memiliki sifat korosif dan berbahaya. Dengan rumus kimia H2SO4, zat ini digunakan dalam industri kimia untuk pembuatan pupuk, kilang minyak, serat sintetis, bahan kimia industri, plastik, dan lainnya.
Asam sulfat juga dapat terbentuk secara alami, misalnya dalam hujan asam akibat oksidasi sulfur dioksida di atmosfer.
Keberadaan asam sulfat dapat menyebabkan luka bakar kulit, mata, dan saluran pernapasan. Reaksinya dengan air bersifat eksotermik, sehingga tidak boleh dicampurkan secara langsung.
Dalam industri, penggunaan asam sulfat memerlukan perlindungan diri dan penanganan yang hati-hati.
Asam Folat: Nutrisi Penting untuk Kesehatan
Di sisi lain, asam folat adalah vitamin B yang larut dalam air dan sangat penting untuk kesehatan tubuh.
Ditemukan dalam berbagai makanan seperti kacang, jeruk, hati, dan sayuran hijau, asam folat membantu dalam pembentukan sel baru, menjaga kesehatan jantung, dan mencegah perubahan pada DNA yang dapat menyebabkan kanker.
Asam folat juga direkomendasikan untuk ibu hamil guna mencegah cacat tabung saraf pada janin. Dalam dosis yang tepat, asam folat dapat membantu mencegah anemia dan meningkatkan kesehatan mental.
Biasanya, asam folat dikonsumsi dalam bentuk suplemen untuk memenuhi kebutuhan harian.
Permintaan Maaf Gibran: Kesalahan dalam Perbedaan yang Penting
Gibran telah meminta maaf atas kesalahannya menyebut asam sulfat daripada asam folat. Perbedaan mendasar antara keduanya mencerminkan pentingnya pemahaman yang benar terkait dengan substansi kimia dan nutrisi, terutama dalam konteks kesehatan ibu hamil dan stunting.