Network
BERITA MANDALIKA - Baru-baru ini Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (Wagub NTB), Sitti Rohmi Djalilah membagikan tablet penambah darah kepada para pelajar di SMA Ngeri 1 Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat NTB.
Tablet penambah darah ini diklaim jadi salah satu cara atasi stunting bagi perempuan yang bakal jadi ibu. Tetapi benarkah tablet penambah darah ini bisa atasi stunting? Begini faktanya
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono mendefinisikan stunting sebagai manifestasi dari kegagalan pertumbuhan anak yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.
Stunting bisa dicegah Pencegahan secara tepat sebelum kelahiran dan berlanjut sampai anak berusia dua tahun.
Dikutip dari promkes.kemkes.go.id, ada 5 cara mencegah stunting. Pertama dengan memenuhi kebutuhan gizi seorang ibu sejak hamil. Kedua, memberikan ASI Eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. ketiga dengan memberikan pendapingan dengan ASI Eksklusif dengan MPASI sehat. Keempat, dengan memantau tumbuh kembang anak dan kelima, selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar Ibu hamil dan anak.
Sedangkan tablet tambah darah merupakan suplemen zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Tablet ini dianjurkan kepada perempuan untuk dikosumsi 1 tablet dalam setiap minggunya untuk mengantikan zat besi yang hilang akibat menstruasi.
Tablet penambah darah juga berfunsgi sebagai penambah asupan nutrisi pada janin, mencegah anemia defisiensi zat besi, mencegah pendarahan saat masa persalinan dan menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan. ***
