Network
BERITA MANDALIKA - Sebelumnya kita telah menyinggung bahwa inti Islam adalah penyerahan diri kepada Allah swt.Dan kadar keimanan seseorang bergantung pada seberapa besar ia berserah diri kepada-Nya.
Dalam sebuah ayat Allah swt berfirman :
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Maka demi Tuhanmu,
mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.”
(QS. An-Nisa’ (4) : 65)
Dari ayat ini dapat kita ambil pelajaran bahwa dalam masalah berserah diri kepada Allah, manusia terbagi menjadi tiga tipe :
1. Berserah diri kepada Allah dalam urusan yang dia anggap menguntungkan dirinya.
Pada hakikatnya dia beriman untuk keuntungan dirinya bukan beriman kepada Allah.
2. Menjadikan keinginannya mengikuti keinginan Allah.
Walau ketentuan itu bertentangan dengan keinginan dirinya, dia tetap berserah diri dan mengikuti keinginan Allah.
3. Tidak ada keinginan dalam hatinya kecuali apa yang diinginkan dan dikehendaki Allah swt.
Mereka itulah orang-orang yang ikhlas dan dekat kepada-Nya.
