Jemaah Jangan Salah Kaprah Saat Berziarah di Madinah

- 2 Agustus 2022, 13:08 WIB
Dia mengungkapkan, penentuan jadwal penerbangan pesawat tersebut mempertimbangkan cuaca di Madinah yang lebih panas dari Jeddah.
Dia mengungkapkan, penentuan jadwal penerbangan pesawat tersebut mempertimbangkan cuaca di Madinah yang lebih panas dari Jeddah. /Pikiran-Rakyat.com/Moh Arief Gunawan

BERITA MANDALIKA - Jemaah haji Indonesia diminta agar tidak salah kaprah saat berziarah di Madinah. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Masjid Nabawi Al Ustaz Jam’an bin Abdullah al Asyiri, saat menerima kunjungan Staf Teknis Urusan Haji (TUH) KJRI Jeddah, Dr H Nasrullah Jasam, di Maktab Riasyatul Aamma Lis Syu’un Masjid Nabawi, Madinah, Minggu (31 Juli 2022).

Menurut dia, jamaah Indonesia seharusnya memperhatikan empat tempat berziarah selama berada di Madinah.
Empat lokasi tersebut yakni Masjid Nabawi, Makam Rasulullah, Makam Baqi dan Masjid Quba.
"Tempat lainnya penting tapi tidak utama. Jangan sibuk ziarah atau datang ke tempat selain yang empat itu,”ujar Ustaz Jam’an.
Meskipun lokasi ziarah selain empat tempat tersebut boleh didatangi, dia menjelaskan, tidak ada keutamaan di dalamnya.
“Lokasi lainnya tidak prinsip. Silakan saja datang tapi jangan melupakan shalat di Nabawi dan tiga lokasi lainnya yang lebih utama,”ujar dia.
Rombongan KJRI dibawa ke ruangan khusus lantai dua di Masjid Nabawi, tepat di atas Raudhah. Di ruangan itu, mereka diajak untuk menonton film kondisi Masjid Nabawi selama Covid-19. Di film tersebut, tampak kondisi masjid yang sepi dan tertutup bagi jamaah.
Meskipun begitu, perawatan masjid masih tampak normal. Di dalam film tersebut, terlihat rak Alquran ditutup plastik supaya tidak menjamur.
Salat tarawih selama Ramadan juga digelar, tapi dengan jaga jarak antarjemaah, demikian dengan berbuka puasa. Meski sepi dari jamaah, kondisi masjid tetap bersih dan harum dengan wewangian.
Film pendek itu juga menggambarkan cucuran air mata jemaah saat berdoa di Masjid Nabawi yang terus mengalir saat tarawih dan salat wajib lima waktu.
Penerapan prokes berjalan ketat. Jamaah juga memakai masker dan jaga jarak sehingga tidak boleh bersentuhan satu sama lainnya.
Sementara itu, Nasrullah menyampaikan terima kasih atas kerja sama selama ini sehingga jamaah Indonesia bisa nyaman beribadah.
“Jamaah kita sangat tertib. Mudah diatur dan jadi contoh dengan jamaah lain,”ujar dia.
Nasrullah pun meminta agar jamaah memperhatikan pesan dari Ustaz Jam’an mengenai objek ziarah yang utama.
Menurut dia, pihak KJRI juga masih terus meng-update kebijakan bagaimana masuk ke Raudhah apakah masih melalui tasrih atau lewat aplikasi. Untuk saat ini, dia menjelaskan, semua jamaah dari seluruh dunia menggunakan tasrih untuk masuk ke Raudhah.
"Kita akan update terus jika ada perubahan. Baik umrah dan haji. Jemaah umrah sudah bisa umrah. Sudah kembali normal,"ujar dia.***

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah