Apakah Bergibah dan Bergosip Bisa Membatalkan Puasa? Ini Penjelasanny

- 30 Maret 2024, 05:29 WIB
Ilustrasi bergosip
Ilustrasi bergosip /Pexels,com/Keira Burton

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Gibah dan bergosip adalah perilaku yang sangat tidak dianjurkan dalam Islam dan dapat merusak nilai ibadah puasa.

Gibah merujuk pada mengungkapkan aib atau kekurangan seseorang di belakangnya, sementara bergosip merujuk pada berbicara atau menyebarkan informasi yang tidak benar atau tidak relevan tentang orang lain.

Dalil yang menegaskan larangan ini termuat dalam banyak hadis dan ayat Al-Quran. Salah satu ayat yang relevan adalah Surat Al-Hujurat (49:12), di mana Allah berfirman:

"Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Adakah salah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."

Hadis yang menguatkan larangan terhadap gibah dan bergosip juga banyak disebutkan dalam kitab-kitab hadis, di antaranya yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

"Apakah kamu tahu apa itu ghibah?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Beliau bersabda, "Ghibah adalah engkau menyebutkan saudaramu dengan apa yang dibencinya." (HR. Muslim)

Dalam konteks puasa, perilaku seperti gibah dan bergosip dapat merusak nilai ibadah puasa. Ini karena puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga melibatkan kontrol diri dan pemurnian spiritual.

Melibatkan diri dalam pembicaraan negatif tentang orang lain bertentangan dengan nilai-nilai kesucian dan kesadaran spiritual yang diperjuangkan dalam puasa.

Oleh karena itu, meskipun gibah dan bergosip tidak secara langsung membatalkan puasa, tetapi perilaku tersebut dapat mengurangi nilai dan keberkahan dari ibadah puasa seseorang.

Halaman:

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x