SCBD Sudirman Citayam Bojong Gede Depok, Fenomena ABG 'Kuasai' Taman Dukuh Atas NURJATI ARIF FAHROZI – 13 Juli

- 13 Juli 2022, 18:04 WIB
 Sekelompok remaja asal Citayam berkumpul di kawasan Sudirman (SCBD) Jakarta dengan gaya berbusana yang nyentrik.
Sekelompok remaja asal Citayam berkumpul di kawasan Sudirman (SCBD) Jakarta dengan gaya berbusana yang nyentrik. /Pikiran Rakyat/Muhammad Rizky/

BERITA MANDALIKA - Nama SCBD pasti sudah tidak asing di telinga sebagian masyarakat, terutama yang menetap di DKI Jakarta.

SCBD yang merupakan singkatan dari Sudirman Central Business District sebagai kawasan niaga terpadu.
Beberapa waktu lalu, nama SCBD sempat viral ketika ada konten 'mbak-mbak SCBD' di media sosial pada akhir 2021 lalu.
Konten yang diunggah memperlihatkan para perempuan yang bekerja di kawasan SCBD ini.
Mereka pun ramai dibicarakan lantaran kerap menggunakan barang bermerek sebagai penunjang outfit sehari-hari.
SCBD pun sekarang kembali viral, tetapi bukan tentang kawasan niaga terpadu melainkan aksi sejumlah Anak Baru Gede (ABG) yang beramai-ramai menguasai Sudirman.
SCBD yang dulunya dikenal sebagai Sudirman Central Business District pun kini 'berganti nama' menjadi Sudirman, Citayam, Bojong Gede, Depok.
Hal itu merupakan fenomena remaja dari Citayam dan Bojong Gede, Jawa Barat, yang ramai 'nongkrong' di Taman Dukuh Atas, Jakarta Pusat.
Para remaja ini viral di media sosial seperti Instagram hingga TikTok lewat konten-konten yang menunjukkan bagaimana mereka 'nongkrong' dengan pakaian atau outfit tertentu, bahkan sampai muncul istilah 'Citayam Fashion Week'.
Terkait fenomena ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun ikut buka suara.
Dia menyebutkan bahwa fenomena remaja "Sudirman Citayam Bogor Depok" (SCBD) yang ramai memenuhi kawasan perkantoran di Jalan Sudirman, Jakarta, merupakan bagian dari demokratisasi jalan.
Hal itu diungkapkan Anies Baswedan sebagai tanggapan dari warganet yang memplesetkan akronim SCBD.
Menurutnya, fenomena ini merupakan demokratisasi Jalan Jenderal Sudirman yang menjadi milik semua, dan seluruh warga diperbolehkan menikmati fasilitas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Tidak hanya masyarakat kalangan ekonomi menengah ke atas, seluruh golongan masyarakat berhak menikmati demokratisasi di ruang publik tersebut.
“Bukan saja mereka yang bekerja di kawasan ini yang bisa berjalan kaki leluasa tapi warga Jabodetabek juga menikmati pemandangan gedung-gedung tinggi satu-satunya di republik ini,” tutur Anies Baswedan, Kamis, 7 Juli 2022.
Dia menyebutkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berusaha mewujudkan kesetaraan melalui konsep TOD Sudirman yang diramaikan keberadaan remaja SCBD tersebut.
Mantan Mendikbud itu menyebutkan bahwa Jalan Jenderal Sudirman yang dulunya dipenuhi para pekerja di kawasan itu saja, kini telah berkembang dan masyarakat dari wilayah lain turut serta meramaikan juga menikmati kawasan tersebut, salah satunya yang terlihat di Taman Dukuh Atas.
Anies mempersilakan seluruh masyarakat menikmati ruang ketiga yang dibangun Pemprov DKI Jakarta.
Sebab, menurutnya ruang ini merupakan tempat untuk mempersatukan dan menyetarakan warga yang datang memiliki pengalaman baru dari seluruh daerah.
“Kita mencoba membuat ruang yang mempersatukan, ruang ketiga yang menyetarakan, dan biarkan mereka menikmati tempat ini dengan caranya masing-masing,” kata Anies Baswedan, dikutip beritamandalika.com dari Antara, Jumat, 8 Juli 2022.
Meski demikian, dia berharap agar para pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan, ketertiban, dan protokol kesehatan.***

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x