Avtur Naik dan Dilema Penerbangan, Susi Pudjiastuti Beri Peringatan

- 14 Juli 2022, 05:23 WIB
Ilustrasi pesawat Susi Air. Susi Pudjiastuti komentari isu gangguan penerbangan.
Ilustrasi pesawat Susi Air. Susi Pudjiastuti komentari isu gangguan penerbangan. /ANTARA

BERITA MANDALIKA - Peringatan diberikan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti terkait sektor penerbangan.

Sebelumnya, Susi Pudjiastuti sempat mengunggah mengenai dilema yang dialami sektor penerbangan.
Unggahan Susi Pudjiastuti pada bulan lalu berkaitan dengan kenaikan harga avtur dan lainnya yang dibutuhkan dalam sektor penerbangan.
"Kenaikan avtur juga diiringi kenaikan harga2 sewa baik kantor, counter, hangar dan jasa lainnya ..Saat ini bukan masa yg mudah untk airline baik yg besar maupun yg kecil/ commuter. Penerbangan akan banyak yg dikurangi/dikonsolidasi, rescheduling dll penerbangan akan tidak mudah," ucap Susi Pudjiastuti pada beberapa waktu yang lalu.
Kali ini, gangguan penerbangan tersebut diunggah oleh Forbes yang mengungkapkan ada banyak penundaan dan pembatalan jadwal di sejumlah negara.
Disebutkan dalam Forbes, ada lebih dari 10 ribu penundaan dan 1.700 pembatalan penerbangan.
Penundaan dan pembatalan penerbangan tersebut terjadi di sejumlah bandara dan negara seperti di Asia, Eropa, Amerika Serikat, Australia, hingga Inggris.
Jumlah tersebut masih terus bertambah seiring dengan berakhirnya hari pada saat itu.
Menanggapi data yang diluncurkan Forbes, Susi Pudjiastuti kemudian memberikan peringatan mengenai gangguan penerbangan yang terjadi.
"Seperti yg sy tweet bbrapa hari lalu .. jadwal yg berubah/ cancelation.. rute yg dikonsolidasi dll akan terus terjadi dan sangat mengganggu minimal 2 bulan ke depan," kata Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti juga berbagi cara untuk mengatasi apabila ada calon penumpang yang mendapatkan pengalaman penundaan maupun pembatalan penerbangan.
"Anda traveling siap2 dg perlengkapan min 2 hari travel di hand carry anda," ujar Susi Pujiastuti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter miliknya.***

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah