Kolaborasi UMKM-BUMN Perkuat Ekonomi, Langkah Pemerintah Diapresiasi Akademisi

- 14 Juli 2022, 05:16 WIB
Menyambut Bulan Menanam Pohon Nasional pada Desember 2021, serta dalam rangka menyukseskan Gerakan Kolaborasi BUMN Hijaukan Indonesia, PT Permodalan Nasional Madani atau PNM tanam 10.000 mangrove di Desa Ketapang, Mauk, Tangerang pada Minggu 28 November 2021.
Menyambut Bulan Menanam Pohon Nasional pada Desember 2021, serta dalam rangka menyukseskan Gerakan Kolaborasi BUMN Hijaukan Indonesia, PT Permodalan Nasional Madani atau PNM tanam 10.000 mangrove di Desa Ketapang, Mauk, Tangerang pada Minggu 28 November 2021. /Dok. PNM/

BERITA MANDALIKA - Akademisi pada Fakultas Eko¬nomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Boyke Rudy Purnomo mengapresiasi langkah pemerintah yang berpihak dan ingin memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Khu¬susnya, berkolaborasi de¬ngan perbankan BUMN atau Himbara guna menjaga ketahanan ekonomi nasional.
"Pengusaha UMKM di Indonesia sudah terbukti tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi. Banyak peng¬usaha UMKM Indonesia yang bisa bertahan, bahkan sejak krisis moneter 1998 hingga krisis multidimensi akibat Covid-19," ujar Boyke melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu 10 Juli ¬2022.
Boyke menjelaskan, kunci pengusaha UMKM bisa ber¬tahan karena social capital atau modal sosial yang kuat. Apabila social capital ini da¬pat disinergikan dengan BUMN, akan menjadi menjadi daya ungkit yang cukup besar untuk pemulihan pere¬ko¬nomian nasional setelah pandemi Covid-19.
Menurut dia, apabila hal itu tidak disinergikan, akan membuat ekonomi Indonesia tidak memiliki daya tawar yang tinggi di pasar global.
Boyke menilai, langkah pemerintah dan perbankan BUMN untuk menambah kredit kepada pengusaha UMKM, merupakan bentuk keberpihakan negara.
Namun, ia memandang bahwa bantuan dana tersebut tidak cukup. Soalnya, jumlah UMKM sangat banyak dan spektrum pengusaha UMKM sangat luas.
”Sehingga, permasalahan yang terjadi tidak sama. Oleh karena itu, intervensi yang dilakukan BUMN harus sesuai de¬ngan permasalahan yang terjadi di UMKM. Apabila intervensi tak sesuai dengan permasalahan, keberpihakan BUMN ke UMKM sekadar slogan," ucapnya.
Mitra strategis
Dia menyata¬kan bahwa peran Menteri BUMN Erick Thohir dalam mengor¬kes¬tra-si¬kan UMKM dan per¬usa¬haan-perusahaan, pelat me¬rah sangat kritikal.
Apalagi, BUMN diberi¬kan mandat oleh undang-undang untuk berperan sebagai kepan¬jangan tangan negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mencari keuntungan yang dapat sejalan dengan bisnis UMKM.
”Kini, yang dibutuhkan adalah menjadikan UMKM sebagai mitra strategis untuk memperkuat rantai pasok BUMN. Jika rantai pasok sesuai dengan kegiatan usaha BUMN, maka kelangsungan UMKM dapat terus terjaga. Oleh karena itu, kehadiran UMKM di BUMN tak sekadar menjadi beban. Namun, ber¬sama-sama tumbuh untuk membangun ekonomi Indo¬nesia,” ujarnya.
Menurut Boyke, apabila pe¬merintah mampu menyi¬nergikan dan menjadikan UMKM mitra bisnis strategis BUMN, maka akan membuat perekonomian nasional tumbuh serta semakin tangguh. Dengan menjadikan UMKM sebagai mitra bisnis strategis BUMN, dia meyakini bahwa perekonomian nasional dapat tumbuh 1 persen.
"Menjadikan mitra bisnis BUMN akan membuat harga diri UMKM meningkat. Momentum tersebut harus dimanfaatkan agar UMKM dapat memperkokoh perekonomian nasional. Sehingga, pendekatan tak sekadar kucuran dana CSR atau kredit UMKM," ujarnya.***

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x