BERITA MANDALIKA - Kisruh Fast Boat Lombok-Bali yang sempat viral di media beberapa Minggu Lalu, membuat Bupati Lombok Utara Djohan Sjamsu angkat bicara.
Pasalnya, peristiwa tersebut dikhawatirkan merusak citra pariwisata KLU yang jauh dari kisruh.
Melalui Konfrensi Pers yang berlangsung pada Senin (04/07/22) di Aula pertemuan Setda KLU, Djohan minta maaf atas kejadian tersebut dan berharap kepada semua pihak yang terlibat, baik dari kedua belah pihak untuk sama sama menjaga nama daerah dan jangan sampai mencederai Pariwisata Lombok Utara di mata wisatawan.
Baca Juga Simak Gejala Cacar Monyet Mirip Cacar Manusia, Virulensi Lebih Menular dan Mematikan
Djohan Sjamsu, pariwisata di KLU mulai bangkit setelah diluluh-lantahkan gempa bumi tahun 2018 lalu dan ditambah dengan covid.
"Pariwisata KLU baru mulai bangkit dari peristiwa gempa bumi dan Covid 19, Karena itu diharapkan kepada semua pihak untuk sama sama saling memahami satu dengan lainnya," harap Djohan.
Komprensi Pers dihadiri oleh pengurus dan beberapa anggota Koperasi Karya Bahari (KKB) dan beberapa perwakilan Operator Kapal Cepat (OKC) Pihak Kepolisian, Waka Polres Lombok Utata, Kompol Samnurdin, TNI, Letkol. Inf Ibnu Haban dan UPT Sahbandar Pamenang.
Pada pertemuan tersebut, kedua belah pihak membacakan sikap masing masing dan pernyataan untuk menjalin kerja sama (bisnis to bisnis) dan sepakat tidak akan mengulangi peristiwa tanggal 19 Juni 2022 lalu
Polres Lombok Utara, melalui Waka polres, Kompol Samnurdin mengatakan, polres Lombok Utara akan menjaga keamanan dan kenyamanan pariwisata di KLU.