Kadang ketika korban ingin melaporkan kekerasan seksual yang ia alami, korban sering menganggap kekerasan seksual yang ia alami kerap kali dianggap aib dan akhirnya tidak melaporkannya ke pihak berwajib, "Korban menganggap menjadi korban kekerasan seksual adalah aib."
Bahkab ketika melaporkan ke pihak berwajib, yang sering ditemukan korban sering ditanya-tanya tentang pakaian yang ia kenakan dan lain-lain. Pertanyaan seperti itu tidak berpihak ke korban.
Menurutnya, semua orang harus berusaha melundungi sendiri dari kekerasan seksual dan harus ada tempat pengaduan, khususnya di destinasi wisata.
Kekerasan seksual di dunia pariwisata sebelumnya pernah terjadi di Gili Trawangan. Menurut Ade Lativa harusnya di tempat wisata harus ada hotline pengaduan tentang kekerasan perempuan di pariwisata.
"Seharusnya ada hotline untuk melapor tentang kekerasan seksual di pariwisata," katanya. ***