Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan bahwa setelah pemantauan dan upaya pengendalian, masih ada lima titik api yang berada di sebelah utara atas lereng kawasan kebakaran lahan Gunung Rinjani.
Menurut Tim Penanggung Jawab Kebakaran Lahan TNGR, Lalu Santawana, titik api tersebut terletak sekitar 7,5 kilometer dari pemukiman warga terdekat dan 3,4 kilometer dari jalur pendakian resort Sembalun.
Upaya pengendalian sedang dilakukan dengan membuat ilaran api di sekitar lokasi Abangan dan Malatan untuk mencegah perluasan titik api. Namun, kendala yang dihadapi adalah kecepatan angin yang tinggi, memungkinkan api untuk dengan cepat menyebar, serta vegetasi yang mudah terbakar dan topografi curam.
"Api belum bisa dipadamkan sepenuhnya karena laju api yang cukup kencang dan kondisi topografi yang curam dan terjal," katanya di Mataram, Jumat (3/11).
Sebelumnya, Balai TNGR melaporkan bahwa perkiraan luas area yang terbakar di Hutan Gomongan, Desa Sembalun, yang berada dalam kawasan hutan Gunung Rinjani, mencapai 55 hektar. Namun, penyebab pasti kebakaran masih belum diketahui.
Kepala Balai TNGR, Dedy Asriady, menyatakan bahwa pengamanan SPTN II TNGR telah melaporkan adanya hotspot di wilayah Resort Sembalun pada tanggal 31 Oktober 2023, yang menandakan terjadinya kebakaran lahan.
Tim Terpadu Pengendalian Karhutla, yang terdiri dari berbagai instansi, telah berupaya mengendalikan kebakaran yang terjadi di kawasan Rinjani. Jenis vegetasi yang terbakar termasuk semak, perdu, rumput, dedaunan kering, pohon bakbakkan, cemara gunung, dan saropan.
Hingga saat ini, api masih belum dapat dipadamkan sepenuhnya, dan tim terus berusaha melakukan pemadaman kebakaran hutan di Hutan Gomongan, Desa Sembalun dilansir dari Antara. ***
