Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menyuarakan ketidaksetujuan terhadap sejumlah lembaga survei yang mengklaim elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran, sudah di atas 50 persen, atau mampu memenangkan satu putaran pada Pemilihan Presiden 2024.
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, TGB Muhammad Zainul Majdi, menyatakan keraguan terhadap hasil survei tersebut, menyebutnya sebagai alat intimidasi, mobilisasi, dan pengondisian opini publik.
"Survei itu bisa menjadi instrumen intimidasi atau untuk mobilisasi, pengondisian," ujar TGB di Mataram, Senin.
Ia menduga hasil survei yang mengindikasikan keunggulan pasangan Prabowo-Gibran merupakan bagian dari upaya untuk mempengaruhi psikis publik dan menciptakan persepsi bahwa kemenangan sudah pasti.
"Tapi realitasnya terbalik. Kita melihat Ganjar-Mahfud rebound, dan kita yakin pada saatnya, 14 Februari, kita bisa unggul dari pasangan calon yang lain," tambahnya.
Meskipun hasil survei menunjukkan keunggulan bagi pasangan Prabowo-Gibran, TGB optimis bahwa Ganjar-Mahfud dapat bersaing secara setara dan bahkan memenangkan kontestasi tersebut.
"Kita bisa setara dengan yang lain dan bisa memenangkan kontestasi," tuturnya. Pernyataan ini menggambarkan sikap TPN Ganjar-Mahfud yang tetap optimis dan menantang dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2024. ***
