Banjir Melanda Kabupaten Sumbawa: Intensitas Hujan dan Faktor Topografi sebagai Penyebab Utama

- 10 Februari 2024, 14:38 WIB
Ilustrasi Banjir
Ilustrasi Banjir /Tanjungpinang.Pikiran-Rakyat/ISTIMEWAH

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Pada Jumat (9/2), Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dilanda banjir yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan di daerah tersebut, demikian ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB, Julmansyah.

Penyebab dugaan banjir ini adalah akumulasi curah hujan yang tinggi dan merata, dengan perkiraan akumulasi curah hujan sekitar 58 milimeter pada bagian hulu daerah aliran sungai (DAS) Sumbawa.

"Dugaan penyebab limpasan banjir dipicu akumulasi curah hujan tinggi dan merata pada Jumat kemarin. Perkiraan akumulasi curah hujan (CH) sebesar 58 milimeter pada bagian hulu daerah aliran sungai (DAS) Sumbawa," kata Julmansyah di Mataram, Sabtu.

Julmansyah menjelaskan bahwa topografi daerah, terutama pada pemasok air banjir limpasan, didominasi oleh lereng miring sampai sangat curam di bagian hulu dan landai hingga datar di bagian hilir.

Daerah banjir terletak di area pengaliran sungai utama Brang Biji, di mana limpasan air dari anak sungai terakumulasi, dan bentuk DAS pemasok air limpasan yang cenderung membulat mempersingkat aliran air dari topografi berbukit atau bergunung.

Penggunaan lahan juga menjadi faktor penting, dengan dominasi hutan lahan kering sekunder dan semak belukar, yang kemudian berubah menjadi lahan pertanian kering di beberapa titik.

Hal ini memacu tingginya besaran koefisien limpasan, menyebabkan kapasitas aliran sungai tidak mampu menampung debit air limpasan banjir.

Daerah terdampak, terutama yang berada dekat kanan dan kiri sungai, mengalami debit puncak banjir sebesar 440.50 meter kubik per detik, sementara kapasitas aliran hanya sebesar 120,58 meter kubik per detik.

Hal ini menyebabkan badan sungai tidak mampu menahan aliran air yang meluap, mulai dari bagian tengah DAS Brang Biji.

Halaman:

Editor: Hayyan

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah