Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Freiburg bertujuan mempertahankan tempat mereka di tempat Bundesliga dengan mengalahkan Hertha Berlin pada hari Sabtu 1 April 2023.
Sementara itu, Hertha Berlin menuju akhir pekan di tempat playoff degradasi, persis di mana mereka menyelesaikan musim lalu.
Freiburg setelah finis di urutan keempat musim ini dan kalah adu penalti dari RB Leipzig di final DFB-Pokal, Freiburg menunjukkan performa baru musim ini, dengan tim asuhan Christian Streich siap untuk lolos ke Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub.
Breisgau-Brasilianer hanya kalah tiga kali dari 15 pertandingan liga terakhir mereka, mengumpulkan enam pertandingan tak terkalahkan sebelum jeda internasional untuk tetap unggul satu poin dari Leipzig yang berada di posisi kelima.
Setelah tersingkir dari Liga Europa oleh Juventus sebelum melakukan perjalanan ke Bayern Munich di perempat final DFB-Pokal pada hari Selasa, Streich kemungkinan hampir sepenuhnya fokus untuk mengamankan posisi empat besar, yang bakal menjadi pencapaian yang luar biasa untuk memahkotai tugasnya selama 12 tahun di klub.
Meskipun memiliki beberapa pertandingan sulit melawan tim seperti Bayern, Leipzig, Union Berlin dan Eintracht Frankfurt masih di depan mata, takdir Freiburg pada akhirnya tetap berada di tangan mereka sendiri, dan hanya itu yang secara realistis dapat diminta oleh pria berusia 57 tahun itu pada tahap ini.
Namun, mereka pasti tidak mampu kehilangan poin di kandang dari tim yang terancam degradasi seperti Hertha jika mereka ingin mencapai tujuan akhir mereka, memberikan banyak tekanan pada pertandingan hari Sabtu di Stadion Europa-Park.
Ada berbagai jenis tekanan dalam sepak bola, tentu saja, dengan prospek degradasi pasti yang paling kuat yang dapat dirasakan oleh manajer atau pemain mana pun mengingat konsekuensi jangka panjangnya terhadap masa depan klub dan pekerjaan orang-orang di lingkungan tersebut.
Setelah bermain-main dengan degradasi di masing-masing dari dua musim terakhir - termasuk ketika bangkit dari ketinggalan untuk mengalahkan Hamburger SV pada Mei lalu, tidak mengherankan melihat Hertha terlibat dalam pertempuran lain, dengan Sandro Schwarz berjuang untuk menerapkan konsistensiselama musim pertamanya bertugas.
