Dekan FK Unram Sebut Jumlah Dokter bedah di Indonesia masih sangat kurang. Benarkah?

- 24 Juni 2022, 21:55 WIB
Ilustrasi mahasiswa kedokteran yang ketahuan mencontek menggunakan bluetooth yang dipasang di telinga.
Ilustrasi mahasiswa kedokteran yang ketahuan mencontek menggunakan bluetooth yang dipasang di telinga. /PIXABAY/k-e-k-u-l-e/

BERITA MANDALIKA – Fakultas Kedokteran Universitas Mataram (FK Unram) resmi membuka jenjang pendidikan spesialis 1 di bidang bedah atau Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah (PPDS Bedah). 

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 424/E/O/2022, Unram berhasil melahirkan Program Studi (Prodi) spesialis pertama di Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini.

Hamsu Kadriyan menambah masih adanya ketimpangan pendidikan dan belum membaiknya indeks pembangunan manusia di NTB mendorong FK Unram untuk menorehkan tonggak sejarah baru di bidang pendidikan kedokteran.

Prodi PPDS Bedah merupakan prodi yang masih terbilang jarang karena hanya terdapat di beberapa universitas besar seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan beberapa universitas lainnya di Indonesia, terutama di Pulau Jawa. 

 

“Jumlah spesialis bedah di Indonesia masih sangat kurang sehingga kami harap dalam 5 tahun ke depan FK unram diharapkan sudah dapat memberi kontribusi untuk memperkuat layanan kesehatan di daerah melalui lulusan spesialis bedah yang dihasilkan program studi ini,” harap dr. Hamsu. 

 

Hamsu Kadriyan, Indonesia bagian tengah dan timur, termasuk NTB, belum semua daerah atau rumah sakit daerah memiliki spesialis bedah.

Hal ini akan berdampak pada sulitnya akses layanan kesehatan tersebut dan menghambat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 

Halaman:

Editor: Hayyan

Sumber: unram.ac.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x