Said Aqil Bandingkan Pesantren dan Kampus: yang Penting Dosen Ngajar Tanda Tangan, Selesai

- 4 Juli 2022, 16:31 WIB
Prof Dr KH Said Aqil Siraj, Ketua Umum PBNU 2010-2021
Prof Dr KH Said Aqil Siraj, Ketua Umum PBNU 2010-2021 /facebook/udin/

BERITA MANDALIKA- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengungkapkan pendidikan di pesantren memiliki banyak budaya salah satunya silaturahmi. Dia menyebutkan santri meskipun sudah tamat masih tetap hormat kepada gurunya.

"Santri walaupun sudah tamat, sudah jadi orang besar, sudah jadi kiai lebih besar pada gurunya, tapi tetap hormat kepada gurunya, tetap sowan," kata Said Aqil dalam acara 'Mendikbud Ristek Silahurahmi ke PBNU, Ada Apa?' yang disiarkan NU Channel, Rabu, 3 November 2021.

Menurut Said Aqil, silaturahmi para santri kepada guru-gurunya merupakan capital culture yang sangat berharga bagi pesantren.

Baca Juga Bukannya Panik, Emak Emak Malah Ngakak Dicopet. Ternyata Seperti Ini Barang di Tasnya

Selain itu, dia juga menyebutkan di pesantren 24 jam kiai berbicara dengan para santrinya. Said Aqil kemudian membandingkan gaya pendidikan di pesantren dan di perguruan tinggi yang hanya datang saat mengajar.

"Seperti Nabi Muhammad ngemop para sahabatnya 24 jam, tanpa henti. Beda dengan di sekolah mohon maaf, yang penting dosen ngajar tanda tangan, selesai kan," ujarnya.

"Kalau di pesantren malah tidak ada tanda tangan, he he he," kata Said Aqil.

Menurutnya, kiai dan guru di pesantren memiliki rasa bertanggung jawab agar anak didiknya menjadi sukses.

"Dan santrinya pun, melihat kiai-nya itu 24 jam bagaimana kiai menerima, sedang marah, itu akan selalu menjadi contoh para santrinya. Itu silaturahim," ujarnya.

Halaman:

Editor: Hayyan

Sumber: YouTube Nu Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah