Network
BERITA MANDALIKA - Isu-isu tentang kesetaraan gender bukan hal yang baru di Indonesia dan banyak undang-undang di Indonesia, khususnya tentang perempuan banyak menganut pemahaman itu.
Meski isu kesetaraan gender bukan hal yang baru di Indonesia, di Nusa Tenggara Barat (NTB) isu kesetaraan gender dibicarakan sangat jarang. Pasalnya kebudayaan patriarkal masih dominan di NTB.
Salah satu komunitas yang berdiri sejak 2020 lalu bernama Senyumpuan mempunyai gerakan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat NTB untuk lebih paham mengenai isu-isu kesetaraan gender dan komunitas ini digerakkan oleh anak-anak muda dari Kota Mataram.
Menurut Ade Latifa Fitri, ada banyak kegelisahan perempuan yang terjadi, terutama bagi peremouan-perempuan di Lombok baik tentang kekerasan maupun pernikahan anak usia dini kerap kali terjadi
"Lombok banyak kali kasus kekerasan maupun kasus pernikahan anak yang akhirnya membuat kita bersama-sama bergerak dalam komunitas ini," katanya.
Selain itu, komintas Senyumpuan juga bergerak di ranah pendidikan terutama di sekolah SMP, SMA hingga jenjang Universitas.
Di ranah SMP dan SMA biasanya komunitas ini membahas dan memberikan edukasi seputar isu kekerasan perempuan dan kesehatan reproduksi.
"Kalau scholl visit memang lebih untuk ningkatain aware teman-teman SMP dan SMA sih bahwa kekerasan perempuan itu dan masalah kesehatan reproduksi juga banyak edukasi ke situ."
Sedangkan untuk ranah univeritas, komunitas Senyumpuan lebih mendorong perguran tinggi di Kota mataram untuk membuat satgas penanganan dan pencegahan kekerasa seksual di ranah kampus seperti yang sudah diamanatkan dalam undang-undang Kemendikbud.
