Network
/photo/2022/11/02/3389472385.jpeg)
BERITA MANDALIKA - Bicara soal perempuan bakal banyak yang bisa dibahas jika mau dikupas secara penjang lebar. Tapi bagaimana jika perempuan di dunia politik? ini cukup menggiurkan.
Pasalnya, dunia politik kita masih didominasi oleh pria dibandingkan dengan laki-laki dan bahkan soal urusan politik, perempuan hanya sering dijadikan pelengkap demi memenuhi syarat tentang 30 persen partai harus ada anggota perempuan saja.
Salah satu pemimpin perempuan yang nyentrik dan layak dijadikan rujukan bagi kamu-kaum milenial adalah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Barat, Hj Nurhidayah.
Menurutnya soal perempuan di dunia politik masih kurang dari segi kuantitas karena minat perempuan di Lombok Barat masih kurang.
"Kalau saya melihat perempuan di politik hari ini, itu masih kurang dari segi kuantitas terutama. Itu yang membuat saya miris dari tahun ke tahun minat perempuan terhadap politik itu agak berkurang, terutama di Kabupaten Lombok Barat," kata Nur saat ditemui di ruangannya.
Dalam pemikiran masyarakat Lombok masih banyak yang menganut pemahaman tentang perempuan tidak layak menjadi pemimpin dan hanya lelaki-lah yang paling layak.
Padahal menurut Nurhidayah soal kepemimpinan perempuan di birokrasi tetu berbeda dengan memimpin solat karena dalam biroksi sendiri tidak ada kewajiban yag menjadi pemimpin itu harus dari laki-laki. Jika perempuan mampu dan punya kualitas yang lebih layak, perempuan pun bisa menjadi pemimpin.
"Jadi meyakinkan masyarakat bahwa pemimpin perempuan dalam birokrasi itu atau jadi Kepala Desa atau Pimpinan DPR itu tentu berbeda dengan menjadi imam dalam pimpinan sholat. itu yang harus yang kita sampaikan kepada masyarakat untuk memahami arti jadi pemimpinan sebenarnya," katanya.
