Kaesang Ajak Anak Muda Indonesia Ambil Bagian dalam Politik

- 29 Oktober 2023, 11:12 WIB
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersilaturahmi dengan relawan Jokowi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (28/10/2023).
Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep bersilaturahmi dengan relawan Jokowi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (28/10/2023). /Dok. Istimewa/LABUHANBATUPOS.COM/


MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT
 - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, mendorong para anak muda di Indonesia untuk aktif terlibat dalam dunia politik.

"Anak muda harus mengambil peran aktif di politik, jangan apatis," kata Kaesang saat berbicara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (28/10)

Menurut Kaesang, saatnya terjadi revolusi pemuda di dunia politik, di mana para pemuda tidak hanya berperan sebagai obyek atau pelengkap, melainkan sebagai subjek utama yang dapat mendorong kemajuan bangsa.

"Kami mengajak anak-anak muda Indonesia untuk bergabung dengan PSI, sebagai rumah perjuangan kaum muda," ajaknya.

Kaesang menekankan bahwa di PSI, semua orang setara dan memiliki kesempatan untuk belajar membaca kehendak rakyat, memahami masalah rakyat, dan bersama-sama mengasah kemampuan kepemimpinan.

Selain itu, PSI berkomitmen untuk memajukan calon-calon muda dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun 2024. Seiring dengan bonus demografi yang dihadapi oleh Indonesia, di mana jumlah angkatan kerja akan menjadi modal utama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2045.

Namun, Kaesang juga mengingatkan bahwa kondisi ini bisa menjadi "kutukan" jika generasi muda menjadi apatis dan tidak berperan aktif dalam menentukan arah politik Indonesia hingga tahun 2045.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menambahkan bahwa Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 merupakan upaya untuk mempersatukan para pemuda di Nusantara dalam perjuangan melawan penjajah.

Saat ini, musuh Indonesia adalah intoleransi dan korupsi. Di NTT khususnya, tantangan bersama adalah stunting dan kurang gizi.

"Sumpah Pemuda mengingatkan kita bahwa meskipun berbeda-beda, kita tetap satu dan harus bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang lebih besar," kata Grace Natalie dilansir dari Antara. ***

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x