Network
MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang mencatat bahwa selama tahun 2023, wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya dilanda gempa bumi sebanyak 2.841 kali.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, mengungkapkan bahwa analisis dari stasiun tersebut mencatat aktivitas gempa bumi selama tahun 2023.
Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2022, yang mencatatkan 3.982 kali gempa bumi.
"Kejadian gempa bumi yang terjadi di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan sekitarnya selama periode tahun 2023 mencapai 2.841 kejadian," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kupang Margiono dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu.
Margiono menjelaskan bahwa gempa bumi di provinsi kepulauan NTT didominasi oleh gempa bumi dangkal (kedalaman kurang dari 60 km) sebanyak 2.077 kali, dan gempa bumi dengan magnitudo kecil (kurang dari 4,0) sebanyak 2.620 kali. Puncak aktivitas gempa terjadi pada bulan November 2023, mencapai 357 kali.
Dari sekian kejadian, terdapat 36 gempa bumi yang dirasakan oleh masyarakat di Pulau Timor, Alor, Flores, Sumba, dan Sabu. "Dua di antaranya menyebabkan kerusakan baik pada rumah penduduk maupun fasilitas umum," tambah Margiono.
Khususnya, dua gempa bumi yang signifikan terjadi pada 31 Agustus 2023 dengan magnitudo 5,9 dan pada 1 November 2023 dengan magnitudo 6,6. Perhatian terus diberikan untuk memahami dan mengelola potensi risiko gempa bumi di wilayah tersebut.***
