Bumi Berputar Lebih Cepat dari Biasanya, para Ilmuwan Kebingungan

- 5 Agustus 2022, 06:05 WIB
Ilustrasi galaksi Bima Sakti. Apa Yang Dimaksud Dengan Tata Surya! Kunci Jawaban IPA Kelas 6 SD, Mengenal Sistem Tata Surya
Ilustrasi galaksi Bima Sakti. Apa Yang Dimaksud Dengan Tata Surya! Kunci Jawaban IPA Kelas 6 SD, Mengenal Sistem Tata Surya //Pixabay.com/WikiImages/

BERITA MANDALIKA - Perputaran bumi yang lebih cepat dari biasanya membuat para ilmuwan bingung. Hal ini karena perputaran bumi yang cepat sama dengan hari yang lebih pendek dari biasanya.

Dikutip dari situs NZ Herald, laboratorium Fisika Nasional Inggris menunjukkan bahwa saat ini putaran bumi lebih cepat dari biasanya, daripada setengah abad yang lalu.
Pada tanggal 29 Juni 2022, diketahui bahwa rotasi penuh bumi dapat ditempuh dalam waktu 1,59 milidetik kurang dari 24 jam, hari terpendek yang pernah tercatat.
Para ilmuwan pun memperingatkan jika kecepatan rotasi bumi terus meningkat, mungkin akan diperlukan menghilangkan satu detik dari jam atom kita.
“Jika rotasi cepat bumi berlanjut, hal tersebut dapat mengarah pada pengenalan detik kabisat negatif pertama,” ujar Graham Jones, seorang astrofisikawan.
Ditambahkannya, perlunya pengurangan satu detik atom didasarkan pada detak jam atom yang sangat stabil. Sejalan dengan waktu matahari, yang didasarkan pada pergerakan matahari melintasi langit.
Detik kabisat negatif berarti waktu yang per hari yang kita lalui telah lewat satu detik lebih cepat, dan berpotensi menimbulkan masalah bagi sistem teknologi dan informasi.
Para peneliti di Meta mengatakan lompatan waktu kedua dapat menimbulkan efek kolosal (efek yang saling berhubungan) pada teknologi dan menjadi sumber utama kekacauan, terhadap infrastruktur perangkat keras.
“Dampak detik kabisat negatif belum pernah diuji dalam skala besar, hal tersebut bisa saja berdampak buruk pada perangkat lunak yang mengandalkan waktu atau penjadwalan,” ujar Oleg Obleukhov dan Ahmad Byagowi, seorang penulis blog dalam tulisannya.
Dampak buruk yang ditimbulkan akibat kecepatan putaran bumi yang meningkat dapat menyebabkan sistem teknologi, dan informasi menjadi kacau karena pada umumnya sistem teknologi dan informasi, memiliki patokan waktu sebagai bagian dari update database dan pemrogramannya.
Setiap detik kabisat akan menjadi masalah besar bagi para pengelola sistem.
Ilmuwan Leonid Zotov, Christian Bizouard dan Nikolay Sidorenkov mengatakan, bahwa rotasi bumi yang tidak teratur adalah hasil dari sesuatu yang disebut Chandler Wobble, yang merupakan pengaruh dari gerakan tidak teratur kutub geografis bumi, di seluruh permukaan dunia.
“Amplitudo normal goyangan Chandler adalah sekitar 3m hingga 4 m di permukaan bumi,” ujar Zotov
Walaupun demikian, putaran tersebut pernah terjadi tapi tidak berlangsung lama.
Beberapa ahli percaya bahwa pencairan dan pembekuan kembali lapisan es di gunung tertinggi di dunia dapat berkontribusi pada kecepatan yang tidak teratur.
Waktu terpendek di bumi telah tercatat sejak para ilmuwan mulai menggunakan jam atom untuk mengukur kecepatan rotasi bumi.
“Pada tanggal 29 Juni 2022, bumi menyelesaikan satu putaran dalam 1,59 milidetik, kurang dari 24 jam. Ini adalah rekor putaran bumi tercepat sejak tahun 2020,” ujar Zotov
Kejadian ini membuat 70 persen peluang bahwa planet ini telah mencapai panjang minimal satu hari, yang berarti kita mungkin tidak akan pernah menggunakan kabisat negatif.
Namun Zotov mengakui belum mengetahui secara pasti imbas nya kepada teknologi saat ini.
Kemungkinan terbesar dari efek negatif tersebut berpotensi pada kembalinya teori Y2K, dimana banyak yang percaya komputer tidak akan mampu menangani jam yang terus berdetak hingga milenium baru.
Meskipun akhirnya efek Y2K terbukti tidak lebih dari sekedar cegukan dalam peradaban kita yang sangat terkomputerisasi. Batasan pemrograman lainnya terdeteksi pada tahun 2014.
Sebagian besar komputer menggunakan sistem yang sama yang menyimpan tanggal dan waktu dalam bilangan bulat 32 bit, yang menghitung jumlah detik sejak 1 Januari 1970 atau sering disebut sebagai waktu Epoch.
Diramalkan pada tanggal 19 Maret 2038 tepatnya jam 03:14:07 (waktu universal), jam akan mencapai angka terbesar yang dapat diwakili oleh bilangan bulat 32 bit.
Ada kemungkinan besar banyak komputer yang tidak akan bisa membedakan antara tahun 2038 dengan tahun 1970.
Bagaimana pun juga, pada tahun 2038 nanti, banyak sistem 32 bit yang akan usang dan akan digantikan.
Perbaikan infrastruktur akan menjadi masalah besar yang memusingkan, tapi dengan perencanaan perubahan yang lebih awal dapat menghilangkan masalah besar yang akan timbul yang berkaitan dengan tanggal dan waktu pada sistem komputerisasi.***

 

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x