Masyarakat Sasak berpedoman pada papan warige yang berasal dari Prombon Tapel Adam da Tajul Muluq. Maka dari itu tidak semua orang punya kemampuan dalam menentukan hari baik, khususnya dalam hal membangun rumah.
Suku Sasak di Lombok meyakini bahwa bulan ketiga dan bulan ke dua belas penanggalan Sasak, atau bulan Rabiul Awal dan Zulhijjah dalam kalender Islam, merupakan waktu yang baik untuk membangun rumah.
Sedangkan bulan yang dihindari untuk membangun rumah adalah pada bulan Muharram dan Ramadhan.
Selain soal waktu, masyarakat suku Sasak juga memperhatikan mengenai lokasi. Mereka meyakini jika lokasi yang tidak tepat untuk membangun rumah, akan mengundang hal buruk bagi penghuninya.
Di daerah perkotaan seperti Kota Mataram, sudah tidak kita jumpai lagi rumah adat suku Sasak ini.
Namun, rumah adak suku Sasak masih bisa kita temui jika berkunjung ke daerah lain seperti Desa Sade, Desa Sukarara, Desa Ende, dan lainnya.
Masyarakat disana masih mempertahankan budaya asli suku Sasak, dan selalu ramai dikunjungi wisatawan yang ingin melihat rumah adat asli Suku Sasak.***