Bau Nyale: Legenda Romantis Putri Mandalika di Pantai Seger Digelar 29 Februari-1 Maret 2024

- 22 Februari 2024, 14:52 WIB
(Tradisi Bau Nyale, Sumber: Phinemo.com)
(Tradisi Bau Nyale, Sumber: Phinemo.com) /

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Di sepanjang pantai selatan Pulau Lombok terhampar keindahan dan keajaiban alam yang menyimpan kisah legendaris tentang Putri Mandalika.

Nyale, bukan sekadar cacing laut warna-warni, melainkan diyakini sebagai perwujudan dari sosok Putri Mandalika yang mengorbankan diri demi menjaga perdamaian di bumi Sasak.

Legenda dimulai dari zaman dahulu, di kerajaan Tonjeng Beru, di pesisir selatan Pulau Lombok. Raja Raden Panji Kusuma dan Dewi Seranting memiliki seorang putri cantik, Putri Mandalika.

Kecantikannya dan kepribadian baiknya menarik perhatian banyak pangeran yang datang meminang.

Dalam kebimbangan akan banyaknya pangeran yang ingin mempersuntingnya, Putri Mandalika mencari petunjuk di Bukit Seger. Disitulah, sang putri menemukan jawaban atas kebimbangannya.

Dia menetapkan tanggal 20 bulan 10 untuk memilih suaminya, menurut kalender Rowot Sasak yang mengacu pada bulan rowah atau sya’ban.

Pada hari yang ditentukan, Putri Mandalika mengenakan pakaian sutra warna-warni yang memukau.

Semua pangeran dan masyarakat terpesona oleh kecantikannya. Namun, di puncak tebing, Putri Mandalika menyatakan penerimaannya terhadap semua pangeran, lalu melompat ke laut, menghilang dalam dekapan ombak.

Ketakutan dan kepanikan melanda semua yang menyaksikan. Meskipun upaya pencarian dilakukan, Putri Mandalika tidak ditemukan. Sebaliknya, di sepanjang garis pantai selatan muncul nyale, cacing laut berwarna-warni. Masyarakat percaya bahwa nyale ini adalah jelmaan Putri Mandalika.

Halaman:

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x