1000 Orang Tewas Akibat Gempa Bumi di Afghanistan, Taliban Minta Bantuan Internasional

- 5 Juli 2022, 14:41 WIB
Ilustrasi gempa bumi.
Ilustrasi gempa bumi. /Dok BMKG/Pikiran Rakyat

BERITA MANDALIKA - Penguasa Afghanistan, Taliban meminta bantuan dari internasional untuk menangani wilayah mereka yang terdampak gempa bumi.

Bencana tersebut melanda Afghanistan tepatnya di perbatasan wilayah dengan Pakistan pada Rabu, 22 Juni.
Kekuatan gempa bumi magnitudo 6,1 itu telah meluluhlantakkan kurang lebih 10.000 rumah serta melukai kurang lebih 2.000 orang.
Selain itu, Mohammad Ismail Muawiyah, juru bicara komandan tinggi militer Taliban mengatakan kurang lebih 1.000 orang dilaporkan tewas.


Gempa bumi sempat susulan terjadi pada Jumat, 24 Juni 2022 yang menewaskan sedikitnya lima orang di 160 kilometer sebelah tenggara ibu kota Afghanistan, Kabul.
Menurut laporan Reuters, bantuan medis telah mencapai wilayah terdampak gempa bumi yang sebelumnya sulit untuk dijangkau.
Namun staf medis setempat mengatakan bahwa fasilitas kesehatan yang ada belum memadai sehingga menghambat upaya mereka untuk membantu korban gempa bumi.


"Kami tidak bisa memberikan perawatan intensif untuk korban dengan luka parah dan tindakan operasi. Untuk itu mereka dirujuk ke Kabul," kata Abrar seorang staf medis setempat.


Rumah sakit di Kabul dinilai memiliki fasilitas yang lebih baik. Di sana juga sudah ada beberapa fasilitas kesehatan yang disediakan dari negara asing.


Mulanya rumah sakit tersebut diperuntukkan bagi pasien korban perang, tetapi saat ini mereka telah membuka perawatan untuk korban gempa bumi.
“Kami memutuskan untuk membuat pengecualian untuk mendukung rakyat Afghanistan,” kata Stefano Sozza, direktur Rumah Sakit Darurat yang didanai Italia.
Kendati demikian, bantuan yang ada belum cukup untuk memenuhi kebutuhan ribuan pengungsi warga Afghanistan yang terdampak gempa bumi itu.


Keadaan itu diperparah dengan krisis kemanusiaan yang melanda Afghanistan bahkan sebelum bencana gempa bumi tersebut terjadi.
Ini terjadi karena Taliban sebagai penguasa Afghanistan saat ini dijauhi oleh negara asing sebab mereka dianggap melanggar hak asasi manusia ketika berkuasa di wilayah itu tahun lalu.


Maka dari itu, pada 25 Juni kemarin Taliban secara resmi meminta pengiriman bantuan lebih lanjut untuk membantu para korban gempa bumi.


"Kami menyerukan semua organisasi kemanusiaan untuk membantu masyarakat," kata Mohammad Amin Hozifa, juru bicara pemerintah provinsi Paktika dikutip beritamandalika.com dari Reuters.
Menindaklanjuti seruan itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan beberapa negara lain telah mengirimkan bantuan ke daerah-daerah yang terkena dampak.


Kementerian Luar Negeri China mengatakan pada Sabtu lalu bahwa negara itu akan memberikan bantuan kemanusiaan senilai 50 juta yuan atau Rp110 miliar ke Afghanistan.
Bantuan itu mencakup tenda, handuk, tempat tidur dan bahan pokok lainnya untuk membantu mereka yang terkena dampak gempa bumi tersebut.***

Editor: Abdul Karim

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah