Negara Asia Alami Cuaca Panas Ekstrim, Indonesia Bagaimana?

- 5 September 2023, 11:32 WIB
Orang-orang menggunakan payung untuk meredakan panas saat berjalan di luar stasiun Shinjuku di Tokyo pada 30 Juli 2023. Channelnewsasia
Orang-orang menggunakan payung untuk meredakan panas saat berjalan di luar stasiun Shinjuku di Tokyo pada 30 Juli 2023. Channelnewsasia /

MANDALIKA PIKIRAN RAKYAT - Suhu yang sangat panas ini sesuai dengan peringatan yang telah lama diberikan oleh para ilmuwan iklim dan terjadi ketika negara-negara mulai dari Yunani hingga Kanada berjuang melawan panas terik dan kebakaran hutan yang mematikan.

Perubahan iklim telah memicu suhu panas di seluruh dunia pada tahun ini, dengan bulan Juli sebagai bulan terpanas yang pernah tercatat di Bumi.

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa perubahan iklim menghasilkan gelombang panas yang lebih panas, lebih lama, dan lebih sering.

Dan pola cuaca El Nino yang memanas dapat meningkatkan suhu panas lebih lanjut, meskipun dampaknya kemungkinan akan menjadi lebih nyata di akhir tahun seiring dengan menguatnya suhu tersebut.

Gelombang panas merupakan salah satu bencana alam yang paling mematikan, dengan ratusan ribu orang meninggal setiap tahunnya akibat penyebab terkait panas yang sebenarnya dapat dicegah.

Di negara-negara maju, adaptasi termasuk penggunaan pendingin ruangan dapat membantu mengurangi dampaknya.

Namun bahkan di Jepang yang kaya, pihak berwenang mengatakan bahwa setidaknya 53 orang meninggal karena sengatan panas pada bulan Juli, dan hampir 50.000 orang memerlukan perhatian medis darurat.

Dampak panas tidak merata, anak-anak dan orang lanjut usia kurang mampu mengatur suhu tubuh mereka sehingga lebih rentan.

Mereka yang harus bekerja di luar juga sangat berisiko.

Halaman:

Editor: Hayyan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah